Guru SDN 30 Pasar Lapan Manfaatkan Playdough Tingkatkan Literasi Siswa Kelas I 

“Bu, kurang tepung ini kan, jadi nggak bisa dibentuk huruf,” ujarnya.  

Bagi Bu Wulan, ini menjadi momen berharga karena menunjukkan kemampuan berpikir logis anak. 

Pembelajaran kemudian dibedakan sesuai kemampuan murid.  

Anak-anak yang baru mengenal huruf membentuk alfabet dengan contoh di papan tulis, sementara yang sudah lebih mahir mencoba merangkai huruf menjadi suku kata, nama sendiri, hingga kata benda di sekitar kelas seperti “meja”, “kursi”, dan “papan tulis”. 

Kegiatan ini terbukti membawa dampak positif.  

Murid yang sebelumnya kurang berminat menjadi lebih percaya diri, kemampuan mereka membedakan huruf meningkat, keterampilan menyusun suku kata membaik, motorik halus terlatih, dan suasana kelas menjadi lebih hidup dan kolaboratif. 

Dokumentasi kegiatan juga dibagikan melalui grup WhatsApp kelas I.  

Beberapa orang tua memberikan tanggapan positif karena anak-anak melanjutkan aktivitas membentuk huruf di rumah. 

“Kreativitas guru dapat membuka peluang besar untuk membantu murid berkembang. Pembelajaran literasi tidak harus selalu menggunakan buku dan pensil. Dengan media sederhana, murid dapat belajar dengan cara yang menyenangkan.  

Pemanfaatan playdough berhasil membuat pembelajaran literasi lebih hidup, kreatif, dan bermakna,” kata Bu Wulan.

(ADVERTORIAL/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan