PSMS Medan
Tak Bisa Hadir di Stadion, PFC Pilih Nobar untuk Dukung PSMS Medan Hadapi PSPS Pekanbaru
Kelompok suporter PSMS Medan menggelar acara nonton bareng (nobar) untuk mendukung tim Ayam Kinantan.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN – Kelompok suporter PSMS Medan, PSMS Fans Club (PFC) menggelar acara nonton bareng (nobar) untuk mendukung tim Ayam Kinantan yang menghadapi PSPS Pekanbaru pada lanjutan Pegadaian Championship musim 2025/2026, Rabu (19/11/2025) malam.
Nobar tersebut digelar di Logika Coffee, Jalan Krakatau, Kota Medan, dan menjadi cara suporter memberikan dukungan setelah PSMS harus bermain tanpa kehadiran penonton akibat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.
Sebelumnya, PSMS dijatuhi sanksi oleh Komisi Disiplin PSSI berdasarkan hasil sidang pada 4 November 2025.
Dalam putusan tersebut, PSMS dilarang menggelar satu laga kandang dengan kehadiran penonton serta diwajibkan membayar denda Rp15 juta.
Sanksi dijatuhkan akibat pelanggaran yang dilakukan sebagian suporter saat laga melawan Garudayaksa FC di Stadion Utama Sumatra Utara pada 31 Oktober 2025, yang berakhir dengan skor 0-2.
Pelanggaran itu meliputi chant provokatif, hinaan terhadap tim lawan dan perangkat pertandingan, pelemparan botol air minum ke lapangan, hingga beberapa suporter masuk ke area pertandingan.
Dengan sanksi tersebut, PSMS dipastikan tampil tanpa dukungan langsung dari suporter setianya.
Ketua PFC, Tatang Angkasa Tarigan, menjelaskan bahwa nobar ini diputuskan setelah adanya instruksi resmi dari panitia pelaksana dan manajemen klub yang melarang suporter hadir langsung ke Stadion Utama Sumatera Utara. Meski keputusan itu sempat menimbulkan perdebatan internal, PFC akhirnya sepakat mengalihkan dukungan melalui acara nobar.
“Ya, karena sudah ada instruksi dari panpel dan manajemen bahwa suporter tidak diperbolehkan datang ke stadion. Banyak anggota yang sebenarnya ingin hadir langsung, tapi setelah berembuk kami putuskan untuk nobar saja dan tidak datang ke stadion,” ujar Tatang kepada Tribun Medan, Rabu (19/11/2025).
Tatang menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi menghindari potensi masalah baru yang dapat memperburuk situasi klub. Ia berharap PSMS tidak kembali menerima sanksi tambahan akibat pelanggaran dari suporter.
“Kami berharap tidak ada lagi sanksi. Dan kalaupun ada, itu bukan dari kami. Kami memilih nobar demi menjaga situasi tetap kondusif,” tambahnya.
Acara nobar ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Lokasi di kawasan Medan Timur dipilih, kata Tatang,karena PFC memiliki basis besar di wilayah tersebut, sehingga memudahkan suporter untuk berkumpul bersama.
“Nobar ini terbuka untuk semua umur, untuk seluruh masyarakat Medan. Basis kami banyak di Medan Timur, jadi kami putuskan tempatnya di sini juga,” jelas Tatang.
Ia menegaskan bahwa nobar ini adalah bentuk nyata dukungan PFC kepada PSMS Medan. Menurutnya, jika bukan karena mempertimbangkan kondisi dan larangan resmi, suporter tentu akan tetap datang memberikan dukungan di kawasan stadion.
“Ini bukti bahwa PFC akan selalu ada di mana pun PSMS bertanding. Kalau bukan karena memikirkan kondisi dan risiko memperkeruh masalah, pasti kami ke stadion hari ini,” ungkapnya.
Meski tidak hadir langsung, PFC memastikan bahwa dukungan mereka tetap penuh untuk PSMS Medan yang sedang berjuang meraih poin penting pada pertandingan tersebut.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| PSMS Medan Bantah Buka Seleksi Pemain Terkait Kasus TPPO Rizki ke Kamboja |
|
|---|
| Tanggapan PSMS Medan terkait Remaja yang Dikirim ke Kamboja dengan Modus Seleksi Pemain |
|
|---|
| PSMS Medan Siap Tempur Hadapi PSPS Pekanbaru di Laga Krusial Pekan ke-11 |
|
|---|
| Aksi Flare Berujung Denda Bagi PSMS Medan, Presiden Klub Pertanyakan Keputusan Komdis PSSI |
|
|---|
| PSMS Medan Kena 11 Sanksi Komdis PSSI, Total Denda Tembus Rp212,5 Juta |
|
|---|
