Makna Rabiul Awal Tahun Hijriah Beserta Amalan di Bulan Maulid Nabi 2025

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tanggal 25 Agustus 2025 bertepatan dengan tanggal 1 Rabiul Awal 1447 Hijriah.

Bagi umat Islam, bulan Rabiul Awal ini adalah bulan yang sangat penting.

Pada bulan Rabiul Awal, Nabi Muhammad S.A.W dilahirkan.

Baca juga: Apakah Maulid Nabi 2025 Jadi Satu-satunya Libur di Bulan September 2025? Simak Penjelasannya

Tidak hanya itu, di bulan ini pula Nabi Muhammad S.A.W wafat.

Karenanya, bulan Rabiul Awal termasuk bulan penting bagi umat Islam.

Penjelasan Soal Bulan Rabiul Awal

Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriyah (Islam), setelah bulan Muharram dan Safar.

Bulan ini sangat penting karena di dalamnya ada sejumlah peristiwa menyangkut Nabi Muhammad S.A.W.

Pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (sekitar 571 Masehi) di Mekkah, Nabi Muhammad S.A.W dilahirkan.

Baca juga: Kumpulan Kata-kata Mutiara Penuh Makna Peringatan Maulid Nabi Muhammad 2024

Kemudian, di bulan ini pula Nabi Muhammad melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.

Tidak hanya itu, Nabi Muhammad wafat pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun 11 Hijriah (sekitar 8 Juni 632 Masehi) di Madinah, pada usia 63 tahun. 

Bulan ini juga dikenal dengan perayaan Maulid Nabi yang diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan untuk mengenang dan mempererat kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Secara harfiah, "Rabiul" dalam bahasa Arab memiliki makna musim semi, dan Rabiul Awal berarti "musim semi yang pertama".

Bulan ini sering diasosiasikan dengan pertumbuhan dan pembaruan, sejalan dengan makna kelahiran Nabi sebagai sosok yang membawa pembaruan ajaran Islam.

Jadi, Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam penanggalan Islam yang memiliki makna sejarah dan keagamaan sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Baca juga: Hukum Memperingati Maulid Nabi Muhammad dan Keutamaannya

Amalan dalam Menyambut Bulan Rabiul Awal

Dalam menyambut bulan Rabiul Awal, terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam sebagai bentuk penghormatan dan keutamaan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Berikut amalan-amalan yang bisa dilakukan:

1. Memperbanyak Puasa Sunnah

Berdasarkan kitab Kanz an-Najah wa s-Surur fi al-Ad’iyati allati Tasyrohu as-Shudur, memperbanyak puasa di bulan Rabiul Awal adalah salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW;

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

Artinya; Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab; Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu.

Baca juga: 40 Ucapan Maulid Nabi Muhammad yang Bisa Kamu Bagikan di Media Sosial

2. Memperbanyak Membaca Shalawat

Dianjurkan untuk memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wujud kecintaan dan harapan mendapat syafaat.

Shalawat juga mendatangkan keberkahan dan menguatkan hubungan dengan Nabi.

Menurut Syekh Abdul Hamid Qudus bahwa di bulan Rabiul Awal disunahkan memperbanyak shalawat pada Rasulullah. Ia berkata;

اعلم أنه يطلب فى هذا الشهر كثرة الصيام, والصلاة على نبينا سيد الأنام, صلى الله تعالى وسلم عليه وزاده شرفا وكرما لديه

Artinya; Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad S.A.W”.

Baca juga: SEJARAH Maulid Nabi Muhammad SAW, Ustaz Abdul Somad Ceritakan Awal Mula Perayaannya

3. Memperingati Maulid Nabi

Membaca dan menceritakan kisah kehidupan dan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang mengandung banyak keutamaan dan mendapat syafaat.

Aktivitas ini juga mempererat ukhuwah dan menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah.

4. Bersedekah dan Berbuat Baik

Meningkatkan amalan kebaikan seperti bersedekah, mengunjungi orang sakit, dan membantu yang membutuhkan sebagai bentuk pengamalan ajaran Nabi dan memperkuat kepedulian sosial.

Baca juga: Kalender Jawa Weton Senin Wage 25 Agustus 2025, Hilangkan Sifat Pemarah Anda!

5. Membaca Alquran

Memperbanyak tilawah dan mempelajari Alquran agar mendapatkan petunjuk hidup serta meningkatkan keimanan.

6. Salat Sunnah

Menambah amalan salat sunnah seperti dhuha, tahajud, rawatib, dan salat lainnya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT. (ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan