TRIBUN WIKI

Cerita Sylvi Dhea, Si Ekstrovert yang Sulap Suara Jadi Karier dan Jalan Sukses

Perempuan kelahiran Medan, 20 Juli 1997, ini dikenal sebagai Master of Ceremony (MC) profesional, entrepreneur, hingga content creator. 

Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
Dok Pribadi
Sylvi Dhea Angesti. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Senyum ramah dan energi positif terpancar dari sosok Sylvi Dhea Angesti.

Perempuan kelahiran Medan, 20 Juli 1997, ini dikenal sebagai Master of Ceremony (MC) profesional, entrepreneur, hingga content creator. 

Namun, siapa sangka jika perjalanan panjang yang ia jalani bermula dari satu hal sederhana: keberaniannya berbicara di depan orang banyak sejak kecil.

Dhea mengaku, sejak masih duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah terbiasa tampil di depan kelas.

“Dari kecil memang suka ngomong, tampil di depan teman-teman, dan semakin berani. Jadi public speaking itu sudah familiar sejak dulu,” kenangnya.

Bakat itu makin terasah ketika ia memasuki masa remaja. Dunia modeling yang sempat ia tekuni, membuatnya semakin terbiasa berbicara sekaligus menjaga kepercayaan diri.

“Modeling itu nggak cuma soal jalan di catwalk, tapi juga melatih kepercayaan diri. Dari situ aku makin pede tampil di depan umum,” katanya.

Kecintaan Dhea pada dunia komunikasi terus berlanjut ketika ia melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Ilmu Komunikasi. 

Di kampus, ia makin sering tampil sebagai pembicara, moderator, hingga MC di berbagai acara mahasiswa.

Lingkungan sosialnya yang luas juga membuatnya banyak bergabung dalam forum-forum kepemudaan. Dari situ, kemampuannya semakin terasah.

Namun, di balik perjalanan itu semua, Dhea selalu menekankan satu hal, dukungan penuh dari orang tua, terutama sang mama.

“Mama selalu ada di setiap kegiatan Dhea. Dia support system terbaik aku. Bahkan kadang sebelum aku maju ke panggung, mama yang lebih deg-degan. Tapi dia nggak pernah lelah dampingin aku,” ujarnya sambil tersenyum hangat.

Langkah Pertama di Dunia MC

Perjalanan profesional Dhea sebagai MC dimulai ketika ia dipercaya menjadi pembawa acara pensi di sekolah. Dari situ, pintu kesempatan semakin terbuka lebar.

Saat kuliah, ia makin sering memandu berbagai acara kampus. Puncaknya, Dhea mendapat tawaran pertamanya membawakan acara pernikahan.

“Wedding pertama itu momen yang unforgettable banget. Aku masih belajar, takut ngecewain, jadi tiap hari latihan. Bahkan depan kaca pun aku berjam-jam. Tapi justru dari situ orang jadi percaya sama aku, dan aku bisa dapat kesempatan berikutnya,” ujarnya.

Sejak saat itu, kariernya sebagai MC terus menanjak. Ia tampil di berbagai acara, mulai dari pesta pernikahan, seminar formal, konser, hingga acara kenegaraan. Baginya, setiap panggung punya tantangan tersendiri.

“MC radio sama MC panggung tuh beda banget. Kalau di radio, kita bicara sendirian tanpa audiens, tapi harus tetap asik di telinga pendengar. Sementara kalau MC panggung, energi audiens itu luar biasa. Itu yang bikin kita makin semangat,” jelasnya.

Meski sudah berpengalaman, Dhea tak jarang mengalami momen lucu. “Dulu awal-awal sering banget nyiapin pantun.

Tapi karena terlalu semangat, kadang jadi kebelit atau lupa. Untung MC harus punya 1001 ide, jadi bisa cepat ngeles biar audiens tetap terhibur,” katanya sambil tertawa.

Selain itu, ia juga pernah menghadapi tantangan krusial, terutama dalam acara formal yang dihadiri pejabat.

“Yang paling menegangkan itu soal penyebutan nama dan gelar. Kalau salah, bisa fatal. Tapi aku selalu belajar detail, jadi bisa lewat dengan baik,” tambahnya.

Untuk menjaga kualitas suara, Dhea punya ritual unik. “Aku selalu minum air jahe, apalagi kalau MC berturut-turut beberapa hari. Itu kunci banget. Selain itu, aku latihan di depan kaca H-1 sebelum acara, biar bisa evaluasi gesture dan penampilan,” jelasnya.

Dari MC ke Dunia Bisnis

Kesibukannya sebagai MC, terutama di acara pernikahan, membuat Dhea melihat peluang lain.

Banyak klien yang akhirnya bertanya apakah ia juga memiliki tim wedding organizer. Dari situlah lahir D’Perfect Planner.

“Awalnya cuma dua orang tim. Lama-lama makin banyak yang percaya, alhamdulillah sekarang sudah lebih dari 10 orang plus tim freelance. Semua dibangun dari nol, pelan-pelan, sampai akhirnya bisa jadi bisnis yang dipercaya banyak orang,” tuturnya.

Tak berhenti di situ, kecintaan sang mama pada memasak menjadi inspirasi lain baginya. Ia lalu mendirikan brand kuliner Makan Enak Medan. 

“Aku seneng makan, mama seneng masak. Jadi sekalian bikin usaha biar mama happy, karena masakannya bisa dinikmati banyak orang. Dari situ mama juga punya kesibukan yang bikin bahagia,” ungkapnya.

Meski bisnis wedding organizer dan kuliner di Medan sangat kompetitif, Dhea tetap percaya diri.

Ia menekankan bahwa dirinya tak hanya mengejar omzet, melainkan lebih menjaga kepercayaan klien. 

“Kepercayaan itu nomor satu. Bahkan ada klien wedding yang dari anak pertama sampai anak ketiga, semuanya dipercayakan ke aku. Itu yang bikin aku merasa dihargai,” ujarnya bangga.

Menurut Dhea, rahasia keberlangsungan usahanya adalah kombinasi promosi di media sosial dan kekuatan word of mouth. 

“Aku percaya sosial media itu cara paling ampuh. Tapi rekomendasi dari mulut ke mulut juga penting banget. Makanya aku jaga branding biar sesuai segmen pasar, dan tetap mengutamakan kualitas,” jelasnya.

Selain sibuk dengan profesi dan bisnis, Dhea juga dikenal sebagai sosok berprestasi. Pada 2017, ia terpilih sebagai Duta GenRe jalur masyarakat Sumatera Utara. Di tahun yang sama, ia juga dinobatkan sebagai Miss Internet Sumut serta menjadi bagian dari Alpha Zetizen Summit 2017.

Kini, selain menjadi MC profesional sejak 2015, ia juga aktif sebagai radio announcer, certified brand marketing professional, content creator, sekaligus founder dua brand berbeda. Hobinya di bidang travelling, olahraga, dan public speaking membuatnya semakin kaya pengalaman.

Bagi Dhea, semua yang ia jalani saat ini adalah bentuk aktualisasi diri sekaligus rasa syukur. “Aku percaya tiap MC punya rezeki masing-masing. Yang penting kasih performa terbaik, jaga kepercayaan klien, dan selalu bersyukur. Selama enjoy jalaninnya, semua akan indah pada waktunya,” pungkasnya.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved