TRIBUN WIKI

Sejarah Bangunan Balai Kota Lama Medan yang Kini Jadi Hotel Grand City Hall Medan

Balai Kota Lama Medan adalah bangunan bersejarah yang terletak di sisi barat Lapangan Merdeka, Medan.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Instagram @grandmercuremedan
BALAI KOTA- Bangunan kolonial bersejarah yang terletak di jalan Balai Kota, Medan, Sumatera Utara. Gedung ini dibangun pada masa Hindia Belanda pada tahun 1908 oleh Hulswit & Fermont, dan telah direnovasi oleh Eduard Cuypers pada tahun 1923. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Balai Kota Lama Medan adalah bangunan bersejarah yang terletak di sisi barat Lapangan Merdeka, Medan. 

Bangunan ini mulai dibangun pada tahun 1906 oleh kantor Konsultan Arsitektur Hulswit & Fermont dari Weltevreden, yang bekerjasama dengan arsitek Ed Cuypers dari Amsterdam.

Awalnya, bangunan ini dibangun untuk kantor De Javasche Bank (bank Belanda pada masa kolonial) dan berdampingan dengan gedung Bank Indonesia sekarang.

Baca juga: Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Aria Lamantjiji Perkasa Alam Shah, Sultan Termuda

Namun kemudian bangunan ini dibeli oleh Dewan Kota Medan dan digunakan sebagai kantor pemerintahan kota mulai tahun 1918.

Pada masa itu, gedung Balai Kota menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan simbol kemajuan kota Medan saat itu.

Salah satu keunikan gedung ini adalah lonceng besar yang dipasang di kubahnya, yang merupakan sumbangan dari pengusaha Tionghoa kaya di Medan, Tjong A Fie, pada tahun 1913.

Gedung ini mengalami renovasi besar pada tahun 1923 oleh Eduard Cuypers, yang merupakan arsitek terkenal di Hindia Belanda.

Gedung Balai Kota Lama
Gedung Balai Kota Lama, Medan Sumatera Utara

Baca juga: Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Berdiri Satu Abad yang Dilaporkan Ambruk

Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini digunakan sebagai Gunseikan atau markas pemerintahan militer.

Setelah era kolonial berakhir, gedung Balai Kota Lama Medan tidak lagi dipakai sebagai kantor pemerintahan, dan kini menjadi bagian dari kompleks Hotel Grand City Hall Medan, dimana bangunan bersejarah tersebut difungsikan sebagai kafe dan bagian estetika hotel yang terjaga.

Gedung ini dianggap sebagai bangunan cagar budaya yang tidak boleh direnovasi secara besar-besaran selain perawatan dan pengecatan, sehingga keberadaannya tetap mempertahankan bentuk asli arsitektur Eropa klasiknya.

Baca juga: Sejarah Siantar Hotel, Saksi Bisu Kota Siantar Sejak Masa Kolonial

Alihfungsi Jadi Hotel

Balai Kota Lama Medan dialihfungsikan menjadi bagian dari Hotel Grand City Hall Medan pada tanggal 1 Juni 2020.

Sebelumnya, sejak tahun 2005 bangunan ini sudah berubah fungsi menjadi D'Heritage Balai Kota di bawah manajemen Grand Aston City Hall Medan Hotel and Serviced Residences, yang mencakup dua lantai dengan fungsi meeting room di lantai bawah dan restoran di lantai atas.

Baca juga: Sejarah Baru Pegadaian Championship Jadi Kompetisi Kelima yang Menggunakan VAR di Dunia

Setelah pengelolaan berpindah, bangunan bersejarah ini secara resmi menjadi bagian dari hotel Grand City Hall Medan, dengan menjaga estetika dan bentuk aslinya sebagai bangunan cagar budaya.

Hingga kini, bangunan bersejarah dengan arsitektur Eropa klasik ala kolonial Belanda ini masih berdiri kokoh sebagai bangunan cagar budaya di tengah Kota Medan.

Balai Kota Lama Medan, yang dibangun sejak tahun 1906, masih mempertahankan ciri khasnya seperti pilar tinggi bergaya Yunani, jendela lengkung Romawi, dan menara jam yang masih berfungsi dengan baik.

Baca juga: Sejarah Hari Pramuka yang Diperingati Tiap Tanggal 14 Agustus

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved