Berita Viral
Sejarah Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Sudah Berdiri Satu Abad yang Dilaporkan Ambruk
Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025) sore. Ada 102 santri jadi korban.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Tragedi memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.
Pada Senin (29/9/2025) sekira pukul 15.00 WIB, Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ambruk.
Ada 102 santri yang dilaporkan menjadi korban.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia, menurut laporan Kompas.com.
Baca juga: Foto Prabowo Viral di Israel, Berjejer dengan PM Netanyahu di Baliho, Kemlu RI: Tidak Ada Pengakuan
Korban yang disebut meninggal dunia itu dievakuasi ke RSI Siti Hajar Sidoarjo.
Sementara itu, korban lain dirawat di beberapa rumah sakit berbeda.
Selain di RSI Siti Hajar Sidoarjo, ada juga yang dirawat di RS Delta Surya, dan RSUD Sidoarjo.
Dalam peristiwa ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak telah meninjau lokasi kejadian.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abats mengatakan pihaknya belum bisa memastikan penyebab ambruknya bangunan pesantren.
Baca juga: Kekayaan Ria Norsan, Rumah Gubernur Kalbar Digeledah KPK, Ternyata Hidupnya Tanpa Utang
"Kami masih berupaya melakukan upaya-upaya evakuasi maupun penyelamatan terhadap korban," pungkasnya.
Terlepas dari peristiwa yang memilukan itu, ternyata Ponpes Al Khoziny Sidoarjo ini usianya sudah mencapai satu abad.

Sejarah Pondok Pesantren Al Khoziny
Pondok Pesantren Al Khoziny didirikan oleh KH Raden Khozin Khoiruddin, yang dikenal juga sebagai Kiai Khozin sepuh.
Pesantren ini dinamai sesuai dengan nama pendirinya dan lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Pesantren Buduran karena letaknya di Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Sebelum mendirikan pesantren di Buduran, Kiai Khozin mengasuh pesantren di Siwalan Panji.
Baca juga: PRABOWO Incar Bos-bos BUMN yang Bikin Tekor Negara, Libatkan KPK-Kejagung
Dikutip dari Nu Online dan beberapa sumber lainnya, pondok di Buduran ini awalnya dibuat sebagai kediaman putra Kiai Khozin, KH Moch Abbas, yang pulang dari menuntut ilmu di Makkah selama kurang lebih sepuluh tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.