TRIBUN WIKI
Mengenal Wilayah Barus, Kota Tua Saksi Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air
Kota Barus di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, jadi tempat pertama masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 Masehi.
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah Anda mendengar tentang Kota Barus yang ada di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara?
Jika belum, maka simak ulasan ini hingga tuntas.
Sebab, kami akan menyuguhkan kisah bagaimana Kota Barus menjadi saksi sejarah masuknya Islam ke Indonesia.
Kawasan dengan luas wilayah sekitar 21,81 km⊃2; ini berada di pesisir pantai barat Sumatera Utara, dengan ketinggian 0 hingga 3 meter di atas permukaan laut.
Baca juga: Tugu Sujono, Saksi Perebutan Lahan Antara PKI dan Perusahaan Perkebunan Negara IX Bandar Betsy

Berdasarkan data terakhir dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk di Kecamatan Barus sekitar 30 ribu jiwa (perkiraan dari data terkait wilayah dan kepadatan penduduk).
Sebagian besar penduduk Kecamatan Barus bekerja sebagai nelayan karena letaknya yang menghadap Samudera Hindia.
Selain nelayan, banyak juga yang berprofesi sebagai petani, terutama pertanian karet dan kelapa sawit.
Ada juga yang bekerja di sektor perdagangan dan jasa yang berkaitan dengan pelabuhan dan pariwisata sejarah karena Barus merupakan kota pelabuhan bersejarah.
Lalu, bagaimana hubungan Kota Barus dengan sejarah masuknya Islam di Indonesia?
Baca juga: Masjid Kedatukan Sunggal Serbanyaman, Saksi Sejarah Perlawanan Belanda
Sejarah Kota Barus dan Masuknya Islam ke Indonesia
Islam masuk ke Indonesia dari berbagai jalur, satu diantaranya di wilayah pesisir barat Sumatera.
Kota Barus termasuk satu diantaranya.
Wilayah yang dikenal akan hasil buminya berupa kapur barus dan kemenyan ini menjadi pintu masuk peradaban Islam pada abad ke 7 Masehi.
Melansir jurnal Barus: Pintu Gerbang Peradaban Islam Di Nusantara, Islam masuk ke Indonesia melalui aktivitas perdagangan.
Baca juga: Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan
Pada masa itu, wilayah Barus menjadi tempat persinggahan penting bagi para pedagang Arab, Gujarat, dan Persia.
Letaknya yang strategis sebagai jalur perdagangan Asia Tenggara membuat wilayah yang sekarang berada di administrasi pemerintahan Kabupaten Tapanuli Tengah itu sering disinggahi para saudagar Timur Tengah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.