TRIBUN WIKI
Asal Usul Nama Jembatan Kabanaran yang Awalnya Jembatan Pandansimo, Dikaji Atas Nilai Sejarah
Pergantian nama Jembatan Kabanaran yang sebelumnya bernama Jembatan Pandasimo dilatarbelakangi kisah dan nilai sejarah.
Pemberian nama Jembatan Kabanaran tak lepas dari ketokohan dan sosok Sultan Hamengku Buwono I.
Ia merupakan raja pertama keraton Yogyakarta.
Semasa hidupnya, Hamengku Buwono I dikenal sebagai pahlawan yang melindungi rakyat.
Baca juga: Sejarah Candi Sipamutung: Candi Buddha Megah dari Abad ke-11
Sri Sultan Hamengku Buwono I memiliki nama Pangeran Mangkubumi.
Ia lahir pada 5 Agustus 1717.
Saat lahir, ia diberi nama Bendara Raden Mas (BRM) Sujono.
Sultan Hamengku Buwono I adalah putra Sunan Amangkurat IV, melalui garwa selir yang bernama Mas Ayu Tejawati.
Sejak kecil, BRM Sujono (nama kecil Sri Sultan Hamengku Buwono I) dikenal sangat cakap dalam olah keprajuritan.
Baca juga: Sejarah Keberadaan Tugu Pers Pertama Indonesia yang Ada di Bumi Rafflesia
Ia mahir berkuda dan bermain senjata.
Selain itu, ia juga dikenal sangat taat beribadah, sembari tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Budaya Jawa.
Kisah tentang Pangeran Mangkubumi yang taat beribadah tertuang dalam Serat Cebolek.
Di situ, tertulis tentang kebiasaan beliau yang rutin puasa Senin dan Kamis, salat lima waktu, dan mengaji Al Quran.
Dalam Serat Cebolek pula dikisahkan bahwa beliau gemar mengembara dan mengadakan pendekatan dengan masyarakat, serta memberikan pertolongan kepada yang lemah.
Baca juga: Sejarah Masjid Syekh Zainal Abidin, Masjid Terua di Kota Padangsidimpuan
Diangkat menjadi Pangeran Mangkubumi
Kemampuan yang dimiliki BRM Sujono, membuatnya diangkat menjadi Pangeran Lurah. Sebagai informasi, Pangeran Lurah adalah pangeran yang dituakan di antara para putera Raja Yogyakarta.
Pengangkatan itu terjadi setelah pamannya yang bernama Mangkubumi meninggal dunia pada 27 November 1730.
