Berita Duka Cita

Profil Ronny Pasla, Kiper Timnas Indonesia yang Gagalkan Tendangan Pele Meninggal Dunia Usia 79

Ronald Gustaf Pasla atau Ronny Pasla, mantan penjaga gawang legendaris dari Timnas Indonesia meninggal dunia pada usia 79 tahun.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Facebook
MENINGGAL DUNIA- Ronald Gustaf Pasla atau Ronny Pasla, mantan kiper Timnas Indonesia meninggal dunia pada usia 79 tahun di Jakarta, Senin (24/11/2025). 
Ringkasan Berita:

 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Ronald Gustaf Pasla atau Ronny Pasla, mantan kiper Timnas Indonesia meninggal dunia pada usia 79 tahun, Senin (24/11/2025) sekira pukul 01.30 WIB di Jakarta.

Menurut informasi, jenazah Ronny Pasla akan disemayamkan di Gereja Evangelis Jakarta Pusat.

Pada Selasa (25/11/2025) besok, jenazah baru akan dimakamkan di Pemakaman Pondok Kelapa Jakarta.

Sejak kabar kepergian Ronny Pasla beredar, para kerabat, termasuk pecinta sepak bola Indonesia turut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian sang penjaga gawang legendaris ini.

Baca juga: Profil Gus Yahya, Juru Bicara Gusdur yang Mulai Didesak Mundur dari Jabatan Ketua PBNU

Berbagai ucapan duka tersebar di platform medsos, seperti Facebook.

Banyak yang merasa kehilanggan sosok Ronny Pasla, termasuk warga Kota Medan.

Profil Ronny Pasla

Ronald Gustaf Pasla, dikenal juga sebagai Ronny Pasla, adalah mantan penjaga gawang legendaris dari Timnas Indonesia yang lahir pada 15 April 1947 di Medan, Sumatera Utara.

Ia aktif berkarier sebagai kiper sekitar tahun 1960-an hingga awal 1980-an dan merupakan kiper utama Timnas Indonesia pada era 1970-an, menggantikan Yudo Hadianto.

Baca juga: SOSOK Kiandra Ramadhipa, Pebalap Muda Indonesia Tempati Posisi 5 di ETC 2025

Dengan tinggi 183 cm, Ronny Pasla dikenal sangat unggul dalam penguasaan bola-bola atas dan refleksinya yang mumpuni menjadikannya tak tergantikan di posisi inti tim sejak 1966 hingga pensiun di usia sekitar 38 tahun.

Ronny Pasla memulai karirnya di dunia sepak bola setelah dulu beralih dari cabang tenis atas saran ayahnya.

Ia memulai bersama klub Dinamo Medan, dan kemudian memperkuat klub besar PSMS Medan sebelum akhirnya bergabung dengan Persija Jakarta di pertengahan kariernya.

Bersama Timnas Indonesia, Ronny sukses mengantarkan tim meraih berbagai gelar seperti juara di Turnamen Merdeka 1969, Pesta Sukan Cup Singapura 1972, dan Aga Khan Gold Cup 1967.

Baca juga: Profil Petrus Fatlolon, Eks Bupati Tanimbar yang Dulunya Dosen, Kini Masuk Penjara

Ia juga terkenal saat berhasil menggagalkan tendangan penalti Pele dalam sebuah pertandingan melawan Santos, tim Brazil di tahun 1972.

Momen itu menjadi sangat berkesan bagi karier Ronny Pasla

Penghargaan-penghargaan yang pernah diraih Ronny Pasla meliputi gelar Warga Utama Kota Medan pada 1967, Atlet Terbaik Nasional 1972, dan Penjaga Gawang Terbaik Nasional 1974.

Ronny mengakhiri kariernya di klub Indonesia Muda (IM) Jakarta pada 1985 dan meninggal dunia pada 24 November 2025 di Jakarta pada usia 79 tahun.

Baca juga: Profil Andi Syaqirah Jainal atau Syaqirah Sidrap, Pedangdut dengan Julukan Ratu Penghayatan

Ia meninggalkan warisan sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Ronny Pasla juga dikenang dengan julukan "Si Macan Tutul" karena kebolehannya di bawah mistar gawang.

Pelatih Tenis

Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Ronny Pasla kembali ke cinta lamanya.

Ia kemudian menggeluti dua tenis.

Ronny Pasla kemudian mendirikan Velodrome Tennis Club di Jakarta dan menjadi pelatih tenis.

Baca juga: Profil Gabriel Han Willhoft, Pesepak Bola Berdarah Indonesia Gantung Sepatu di Usia Muda

Di sana, ia melahirkan banyak bibit muda.

Karena itu pula, Ronny Pasla dikenang tidak hanya sebagai sosok legendaris dalam dunia sepak bola, tapi juga dalam dunia tenis.

Biodata Ronny Pasla

Nama Lengkap: Ronald Gustaf Pasla

Nama Populer: Ronny Pasla / “Si Macan Tutul”

Lahir: 15 April 1947, Medan, Sumatera Utara

Wafat: 24 November 2025, Jakarta (79 tahun)

Posisi: Penjaga Gawang

Tinggi: 183 cm

Karier Sepak Bola:

  • Mengawali karier sebagai atlet tenis sebelum beralih ke sepak bola atas saran ayahnya.

  • Klub: Dinamo Medan → PSMS Medan → Persija Jakarta → Indonesia Muda (IM) Jakarta.

  • Kiper utama Timnas Indonesia era 1970-an (aktif sejak 1966 hingga pensiun sekitar usia 38 tahun).

  • Dikenal unggul dalam bola-bola atas dan refleks cepat.

Prestasi Bersama Timnas Indonesia:

  • Juara Turnamen Merdeka 1969

  • Juara Pesta Sukan Cup Singapura 1972

  • Juara Aga Khan Gold Cup 1967

  • Momen ikonik: Menggagalkan penalti Pele saat menghadapi Santos (Brasil) tahun 1972.

Penghargaan:

  • Warga Utama Kota Medan (1967)

  • Atlet Terbaik Nasional (1972)

  • Penjaga Gawang Terbaik Nasional (1974)

Warisan:

Dikenang sebagai salah satu kiper terbaik Indonesia dan salah satu ikon sepak bola nasional.

(ray/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved