UMKM Sumut
Ratusan UMKM Ramaikan Car Free Day Medan, Warga Nikmati Minggu Pagi Sehat
Ratusan lapak tertata rapi memamerkan produk lokal mulai dari makanan, minuman, aksesori, hingga tanaman hias.
Penulis: Joy Silvana Aritonang | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Minggu pagi di Kota Medan kini tak lagi sekadar waktu untuk beristirahat. Car Free Day (CFD) yang digelar rutin setiap akhir pekan berhasil menjadi ruang publik serbaguna.
Di sepanjang kawasan Lapangan Benteng dan sekitarnya, ribuan warga meramaikan tempat ikonik Kota Medan itu. Ada yang berlari santai, bersepeda, berbelanja kuliner, hingga menikmati pertunjukan seni di ruang terbuka.
Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), CFD menjadi kesempatan emas.
Ratusan lapak tertata rapi memamerkan produk lokal mulai dari makanan, minuman, aksesori, hingga tanaman hias.
Ketua Paguyuban UMKM Car Free Day Medan (UCM), Niko, menjelaskan bahwa keberadaan UMKM di CFD kini dikelola secara resmi.
"Semua UMKM yang ada di Car Free Day ini ditata dan dirapikan oleh Paguyuban UCM. Kita sudah ada SK dari Camat Medan Barat," ujar Niko, yang juga pemilik Dessert Club Medan.
Hingga kini, tercatat lebih dari 600 UMKM telah mendaftar, dengan sekitar 500 yang aktif setiap minggunya. Menurut Niko, pendaftaran terakhir dilakukan pada April lalu dan saat ini masih ditutup.
"Sesuai arahan Walikota Medan, Bapak Rico Waas, UMKM yang ada dirapikan dulu. Kalau nanti memungkinkan, baru dibuka kembali," tambahnya.
Lebih lanjut, Niko menekankan bahwa anggota paguyuban tidak dipungut biaya untuk berjualan di CFD. Meski begitu, ada komitmen yang harus dijaga bersama.
"Benefit dari anggota paguyuban adalah semua UMKM yang ada di sini tidak berbayar alias gratis. Tapi kita semua diimbau dan diwajibkan untuk sama-sama menjaga kebersihan," tegasnya.
CFD Medan bukan hanya tempat untuk berlari, berjalan santai, atau bersepeda. Setiap minggunya, pengunjung bisa menemukan banyak aktivitas yang menambah keseruan suasana.
Di beberapa titik, ada panggung kecil tempat komunitas seni menampilkan musik, tarian, hingga atraksi budaya.
Untuk anak-anak, tersedia area mewarnai atau lomba kecil yang diadakan oleh komunitas maupun sponsor.
Denise Sirait (23), salah satu pengunjung, mengaku rutin datang ke CFD setiap Minggu bersama temannya.
"Aku biasanya jogging keliling Lapangan Benteng sampai tiga kali. Setelah itu, baru cari snack di UMKM sekitar sini. Badan rasanya lebih ringan, apalagi setelah seminggu kerja," ujarnya.
Selain itu, keberadaan ratusan UMKM memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan rata-rata pengunjung yang membeludak setiap Minggu, produk lokal bisa lebih dikenal dan dinikmati langsung oleh masyarakat.
"Dengan adanya Car Free Day ini, betul-betul membantu. Bukan hanya yang berolahraga, tapi juga para pelaku UMKM. Kita jadi punya ruang untuk bertemu langsung dengan konsumen," pungkas Niko.
(cr25/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Berita Foto: ASDP Hadirkan Vending Machine Berbasis Teknologi Promosikan UMK di Pelabuhan Strategis |
|
|---|
| Melaty Parahyangan, Resto Sunda dengan Cita Rasa Rumahan di Tengah Kota Medan |
|
|---|
| Pelaku UMKM Samosir Arif Sinaga Jadi Terampil Menjahit setelah Dapat Pelatihan dari Pemkab Samosir |
|
|---|
| Juarai USU Pitching, Razie Buka Gerai Minuman Manisdingin di Gelanggang Mahasiswa USU |
|
|---|
| Cerita Pelaku UMKM Beralih ke Pembayaran Digital saat Diterpa Pandemi Covid-19 hingga Jadi Kebutuhan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.