Mengenang Lima Tahun Wafatnya Tengku Luckman Sinar

"Kita harus melanjutkan Nafas Melayu ini. Supaya anak cucu kita tetap ingat akan budaya Melayu ke depannya," katanya.

Penulis: Tommy Simatupang |
Tribun Medan/Tommy Simatupang
Para Pembicara yang menyampaikan pengalaman dan tanggapan selama bersama Tengku Luckman Sinar dalam acara Dialog Terbatas Bersama Tokoh-tokoh Sumut di Penang Corner Resto, Rabu (13/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Medan/Tommy Simatupang

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Untuk mengenang Sultan Serdang ke-VII, Tengku Luckman Sinar, Perpustakaan Tengku Luckman Sinar mengadakan dialog bersama tokoh-tokoh Sumatera Utara di Penang Corner Resto, Rabu (13/1/2016).

Acara dibuka oleh pantun Melayu dari pelaksana, perpustakaan Tengku Luckman Sinar. Perpustakaan yang didirikan langsung oleh Tengku Luckman yang beralamat di Jalan Abdulah Lubis. Suami dari Tengku Daratul Qamar ini merupakan Sejarawan dan tokoh adat yang konsisten mengangkat Kebudayaan Melayu.

Acara dialog ini dihadiri oleh berbagai tokoh-tokoh Sumut. Dalam acara Dialog ini mengangkat tema, Peran Tengku Luckman Sinar dalam Pelestarian Budaya dan Sejarah Melayu, Strategi Penerusannya dan Apresiasi Negara. Para pembicara yang hadir merupakan teman dekat atau kenal akan prestasi yang pernah diraih oleh Tengku Luckman.

Pada peringatan wafatnya tokoh budaya Melayu yang ke lima tahun ini, Tengku Mira Rozanna, anak bungsunya, meluncurkan biografi 110 halaman tentang ayahnya yang berjudul Nafas Melayu.

Plt. Rektor USU Subhilhar yang akan menjadi pembicara dalam acara ini mengatakan kagum atas kerja keras Tengku Luckman Sinar dalam memperjuangkan budaya Melayu.

"Kita harus melanjutkan Nafas Melayu ini. Supaya anak cucu kita tetap ingat akan budaya Melayu ke depannya. Kita harus berterimakasih atas kerja keras Tengku Luckman Siregar untuk melestarikan Budaya Melayu,"katanya dalam mengampaikan kekagumannya tersebut.

Dalam dialog terbatas bersama tokoh-tokoh Sumatera Utara, tiga anak dari enam bersaudara sejarahwan ini hadir, yakni anak ke duanya Tengku Silvana Sinar, anak ke tiganya Tengku Basyaruddin Shouckry Sinar, dan Tengku Mira Sinar.

Selanjutnya para pembicara berharap perjuangan ini jangan menjadi bisu, tetaoi harus tetap dilanjutkan. Perjuangan itu dapat dilanjutkan lewat ekonomi kreatif atau peleatarian kesenian Melayu.

Para pembicara yang hadir yakni, Subhilhar, Kasim Siyo dari Pujakesuma, Sakhyan asmara Deputi pengembangan Kemenyerian Pemuda dan Olahraga, Gustanto dari departemen sejarah USU, Zulkarnain dari Asisten kesejahteraan sosial Setda Provinsi Sumut. Moderator yang membawakan acara ini adalah Kepala Perpustakaan Tengku Luckman Sinar, Edy Ikhsan.(cr4/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved