Rangkuman Peristiwa
Kejam, Ternyata Pembunuhan Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Sudah Direncanakan 2014 Silam
Telah ditangkap otak pelaku pembunuh bayaran ini dengan inisial SJ di Jambi. Jadi pembunuhan ini karena pesanan, motifnya pesanan
* Polisi Bekuk 8 Orang Sindikat Penembak Kuna
* Diotaki Pengusaha Tambang dan Tokoh Agama
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Personel gabungan Polda Sumatera Utara dan Polrestabes Medan membekuk delapan orang sindikat pembunuh bayaran bertarif Rp 2,5 miliar.
Mereka diciuk di berbagai lokasi di Kota Medan dan Kota Jambi, Minggu (22/1/2017). Kedelapan orang ini diduga terlibat membunuh dengan menggunakan senjata api laras pendek jenis revolver Indra Gunawan alias Kuna (45 tahun), Rabu lalu.
Kejahatan ini diduga diotaki seorang pengusaha tambang, SJ. Dia diketahui sebagai tokoh agama dan pengurus organisasi keagamaan di Sumut. SJ diduga membayar komplotan berjumlah tujuh pelaku untuk membunuh Kuna karena alasan dendam pribadi.
Baca: NEWS VIDEO: Delapan Pelaku Pembunuhan Kuna Ditangkap dan Dua Ditembak Mati
Kapolda Sumut Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Dr Rycko Amelza Dahniel mengatakan, hasil pemeriksaan awal komplotan pembunuh bayaran tersebut sudah dua kali berencana menghabisi Indra Gunawan alias Kuna. Pembunuhan, pertama dilakukan pada 5 April 2014.
"Tapi pada pembunuhan tahap pertama mereka salah sasaran, sehingga memukul Wiria, anak buah Kuna. Di lokasi serupa, di depan Kuna Airsoft Gun, Jalan Ahmad Yani Medan dan kelompok serupa menembak Kuna atau penembakan tunggal di lokasi itu," ujar Kapolda Rycko saat gelar paparan di depan ruang jenazah RS Byangkara Medan, Minggu (22/1/2017) siang.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum), Polda Sumut, Kombes Pol Nurfallah menyatakan, motif pembunuhan berencana terhadap Kuna karena denda pribadi. Jadi, SJ punya dendam kepada Kuna, sehingga membayar orang untuk membunuh.
Baca: Perempuan Ini Menangis Histeris usai Polisi Tembak Mati Rawi yang Disebut Membunuh Pengusaha Kuna
"Tarifnya untuk sementara yang sudah dikirim uang dari SJ Rp 50 juta kepada Rawi. Isu yang kami terima, SJ menjanjikan uang Rp 2,5 miliar bila berhasil membunuh Indra Gunawan alias Kuna. SJ merupakan pengusaha tambang di Kota Jambi," katanya kepada awak media.
Tidak hanya itu, berdasarkan hasil keterangan para pembunuh kepada penyidik, SJ punya dendam pribadi. Ada perkataan yang disampaikan Kuna membuat SJ sakit hati. Oleh sebab itu, menimbulkan amarahnya.
Dalam pembunuhan berencana ini, Rawi mendapat mandat sebagai perencanaan atau skenario pembunuhan. Ia juga memberikan tugas kepada Putra, sebagai eksekutor penembakan. Bahkan, sebelumnya Rawi juga sebagai skenario pemukulan Wiria, anak buah Kuna.
Baca: NEWS VIDEO: Begini Kondisi di Lokasi Pembunuhan Kuna saat Para Pelaku Ditangkap Polisi
Dari tujuh terduga pelaku pembunuhan ditangkap, dua di antarnya meninggal dunia, ditembak polisi lantaran melawan saat penggerebekan.
Ketujuh tersangka pelaku pembunuhan bayaran itu adalah Rawindra alias Rawi (40 tahun) selaku perencana (skenario pembunuhan), Jo Hendal alias Zen (41) selaku joki eksekutor (pengendara sepeda motor), Putra selaku eksekutor pembunuh (penembak Kuna), dan Chandra alias Ayen (38) penyimpan senjata api.
Kemudian Jhon Marwan Lubis alias Ucok (62) penyimpan tiga senjata api; M Muslim, pemukulan kepala Wiria pada percobaan pembunuhan pertama pada 5 April 2014; Wahyudi alias Culun berpran membantu Muslim melarikan diri. SJ, seroang pengusaha tambang yang beroprasi di Jambi sekaligus tokoh agama Hindu Sumatera Utara. (selengkapnya lihat grafik).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, SJ merupakan ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sumatera Utara masa bhakti 2016-2021.
Sebelumnya, ia ketua PHDI Kota Medan, yang saat ini dijabat Rawindra alias Rawi. Korban Indra Gunawan alias Kuna juga seorang pemuka agama Hindu. Ia menjadi pengurus Hindu Center Medan.
SJ dilantik Ketua Umum PHDI Pusat Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya di Kuil Shri Mariamman Jalan Pagaruyung, Kecamatan Medan Petisah, Rabu (23/11/2016) malam.


