Breaking News

Perempuan Ini Menangis Histeris usai Polisi Tembak Mati Rawi yang Disebut Membunuh Pengusaha Kuna

"Kenapa kalian bunuh dia (Rawi). Dia bunuh nyamuk pun gak berani," kata perempuan berambut panjang yang diketahui adik kandung Rawi sembari menangis.

(Tribun-Medan.com/Hand Over)
Rawi satu dari tiga orang terduga pelaku pembunuhan Indra Gunawan alias Kuna, pedagang peralatan persenjataan di Medan. Rawi ditembak mati polisi, Minggu (22/1/2017). (Tribun-Medan.com/Hand Over) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Azis Husein Hasibuan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Keluarga tersangka pembunuhan pemilik toko airsoft gun, kuna, mendadak histeris di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan, Minggu (22/1/2017).

Pasalnya, keluarga tersangka baru dapat memastikan satu di antara tersangka yang ditembak mati petugas kepolisian bernama Rawi.

"Kenapa kalian bunuh dia (Rawi). Dia bunuh nyamuk pun gak berani," kata perempuan berambut panjang yang diketahui adik kandung Rawi sembari menangis histeris.

Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan
caption: Dua wanita tampak menangis setelah mengetahui Rawi, salah satu tersangka pembunuh Kuna, tewas ditembak polisi, Minggu (22/1/2107). (Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan)
Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan caption: Dua wanita tampak menangis setelah mengetahui Rawi, salah satu tersangka pembunuh Kuna, tewas ditembak polisi, Minggu (22/1/2107). (Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan)

Baca: NEWS VIDEO: Begini Kondisi di Lokasi Pembunuhan Kuna saat Para Pelaku Ditangkap Polisi

Keluarga tersangka tak percaya, Rawi merupakan salah satu tersangka pembunuhan Kuna. Sebab, sewaktu kejadian Rawi saat itu berada di rumah.

Para tersangka pembunuh Indra Gunawan alias Kuna, pengusaha airsoft gun, saat dihadirkan di RS Bhayangkara, Medan, Minggu (22/1/2017). Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan
Para tersangka pembunuh Indra Gunawan alias Kuna, pengusaha airsoft gun, saat dihadirkan di RS Bhayangkara, Medan, Minggu (22/1/2017). Tribun-Medan.com/ Azis Hasibuan

Baca: 2 Pembunuh Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Terpaksa Ditembak Mati, Simak Alasan Polisi

"Kenapa gak kalian penjara saja dia (Rawi) 15 tahun atau 20 tahun, kenapa mesti kalian tembak mati. Kejam kali kalian," ujar perempuan berkulit hitam ini histeris.

Hingga saat ini, keluarga tersangka Rawi masih menangis di seputaran parkir RS Bhayangkara.

Air mata bercucuran sembari bergumam tak percaya Rawi telah tewas.

Beda Versi

Ada perbedaan versi antara pihak keluarga dan kepolisian terkait penangkapan Rawi.

Radika, adik kandung Rawi bilang personel Reserse Kriminal Polda Sumut menyambangi rumahnya di belakang Gedung Putih Jalan Waru, Medan Petisah tadi pagi.

Menurutnya petugas secara baik-baik menjemput Rawi di kediamannya. Rawi pun tidak melakukan perlawanan. Sehingga keluarga tidak curiga Rawi akan ditembak polisi.

"Pagi tadi dia (Rawi) dijemput dari rumah secara baik-baik, tapi kenapa jadinya ditembak kayak gitu. Kalau kalian enggak percaya boleh kalian tanya orang di Jalan Waru sana," kata Radika.

Ia menyayangkan tindakan yang dilakukan kepolisian dengan menembak mati abang kandungnya tersebut.

"Kami ikhlas, kalau dia jahat. Tapi kan ada hukuman seumur hidup. Enggak apa-apa bagi kami kalau dipenjara asalkan masih bisa lihat muka dia," katanya. Radika terus menangis.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved