Rangkuman Peristiwa
Kejam, Ternyata Pembunuhan Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Sudah Direncanakan 2014 Silam
Telah ditangkap otak pelaku pembunuh bayaran ini dengan inisial SJ di Jambi. Jadi pembunuhan ini karena pesanan, motifnya pesanan
Motifnya Pesanan
Menurut Kapolda, personel gabungan dari Polrestabes Kota Medan dan Direktorat Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sumut juga menangkap SJ sebagai otak pembunuhan, pada Minggu (22/1) sekitar pukul 13.00 WIB di Kota Jambi.
 
Komplotan pembunuh bayaran, merencanakan penembakan Kuna dari jarak dekat di depan Kuna Airsoftgun karena mendapat pesanan dari SJ. Karena itu, penyidik tengah mengembangkan karena ada indikasi kasus serupa pernah mereka lakukan.
"Syukur alhamdulilah, baru saja lima detik lalu, telah ditangkap otak pelaku pembunuh bayaran ini dengan inisial SJ di Jambi. Jadi pembunuhan ini karena pesanan, motifnya pesanan dan masih terus dikembangkan," kata Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Ia mengungkapkan, penyidik tengah melakukan analisis mendalam tentang bukti-bukti pembayaran serta pesanan pihak tertentu. Sehingga, dapat diketahui beberapa kasus yang bisa dikembangkan dan kasus pembuhan Kuna dapat dibongkar dalam waktu sekitar tiga hari.
Baca: 2 Pembunuh Kuna Sang Pengusaha Airsoft Gun Terpaksa Ditembak Mati, Simak Alasan Polisi
Adapun awal penangkapan,seluruh pembunuh bayaran itu, personel gabungan terlebih dahulu meringkus Wahyudi alias Culun dan M Muslim. Keduanya berupaya membunuh Kuna pada 5 April 2014, namun salah sasaran. Sehingga, mereka pukul Wiria pekerja di Kuna Airsoft Gun hingga geger otak.
"Wahyudi berpesan membantu Muslim melarikan diri dari kejaran polisi, sedangkan eksekutor atau pemukul kepala Wiria adalah Muslim. Mereka terlebih dahulu kami tangkap. Pada perencanaan pembunuhan tahap kedua, mereka dapat tugas serupa dari Rawi, tapi ditolak," ujarnya.
 
Kombes Pol Nurfallah mengimbuhkan penyidik masih mendalami dua kasus yang salit berkaitan, kasus upaya pembunuhan pertama pada, Sabtu (5/4/2014) yang salah sasaran. Rawi menugaskan Muslim dan Wahyudi alias Culun untuk memukul Kuna. Tapi, mereka pukul Wiria.
"Sebelum melakukan pembunuhan mereka mengambar lokasi. Selama satu pekan, mereka mengikuti Kuna mulai dari tempat usaha hingga rumah, dan akhirnya melakukan eksekusi pada Rabu (18/1/2017). Ada dua kasus upaya pembunuhan pertama pada 5 April 2014 yang menyerah Wiria, pekerja di toko Kuna airsoftgun," ujarnya.
Dia menceritakan, upaya pembunuhan pertama dilakukan pada Sabtu (5/4/2014) sekitar pukul 09.45 WIB di depan toko Kuna Airsoft Gun, Jalan Ahmad Yani, Medan Barat.
Kala itu, Kuna bersama istrinya Kawida dan Wiria, pekerja Kuna Airsoftgun turun dari mobil, tiba-tiba dua pemuda memukul pakai balok.
Wiria mengalami gegar otak karena pemukulan tersebut, namun dua pemuda itu sulit dikenali karena menggunakan masker penutup wajah.
Baca: Tiga Pembunuh Pengusaha Airsoft Gun Kuna Sudah Ditangkap, Inilah Identitas dan Kronologinya
Usai melakukan pemukulan, kedua pemuda itu meninggalkan lokasi dengan gunakan sepeda motor.
"Dari pemeriksaan petugas dua upaya pembunuhan itu, Muslim dan Wahyudi ternyata orang suruhan Rawi. Dari sini, polisi melakukan pengembangan sehingga, seluruh pembunuh bayaran itu dapat ditangkap. Ke depan kami terus kembangkan apakah ada kasus lain," katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Ginting menambahkan, personel gabungan mendapat informasi Ju Hendal, joki eksekutor berada di Jalan Karang Sari, Medan Polonia, pada Minggu (22/1) sekitar pukul 01.30 WIB.




 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											