Kasus Ahok
Gawat, Benarkah Ahok Justru Tuai Berkah dari Sidang Kasus Dugaan Penodaan Agama?
"Jadi semakin terang isu penistaan agama, Pak Ahoknya makin rebound. Jadi ini kan saya bilang berkah. Jadi dia mengambil keuntungan dalam kesulitan it
TRIBUN-MEDAN.com - Direktur lembaga survei Populi Center, Usep S Ahyar, mengatakan persidangan kasus dugaan penodaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok justru membuat berkah bagi calon petahana itu pada Pilkada DKI 2017.
Baca: Tatkala Ahok Tertawa Geli Dengar Permintaan Ibu Ini, Apakah Permintaan Suwarti Sebenarnya?
Baca: Tatkala Ahok Tertawa Geli Dengar Permintaan Ibu Ini, Apakah Permintaan Suwarti Sebenarnya?
Baca: Bripda Ismi, Si Polwan Cantik yang Curi Perhatian Tak Sangka Fotonya Jadi Viral, Ada Apa Gerangan?
Baca: Akankah Rizieq Shihab Hadir di Sidang Ke-12 Kasus Ahok, Disebut-sebut Rizieq Takut Pertanyaan Ini
Pasalnya, sidang tersebut selalu dipublikasikan oleh media massa sehingga masyarakat luas mengetahui duduk permasalahan kasus itu.
"Jadi semakin terang isu penistaan agama, Pak Ahoknya makin rebound. Jadi ini kan saya bilang berkah. Jadi dia mengambil keuntungan dalam kesulitan itu," kata Usep dalam sebuah diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2017).
Usep menambahkan, tim kuasa hukum Ahok sangat pintar dalam men-counter isu yang menyerang kliennya itu. Karena itu, kata Usep, semenjak persidangan tersebut digelar elektabilitas Ahok makin membaik.
Saat pertama kali Ahok tersandung kasus tersebut, elektabilitasnya sangat menurun.
"Jadi timnya itu sangat pandai, ketika ada Novel (Bamukmin) bersaksi, dia (tim pengacara) pintar mengambil celah-celah mana yang menguntungkan. Sehingga kasus itu menguntungkan petahana sehingga jadi naik lagi (elektabilitas)," kata dia.
Usep memprediksi, elektabilitas Ahok makin naik saat putaran kedua Pilkada DKI 2017 nanti. Sebab saat putaran kedua nanti, giliran saksi ahli dari Ahok yang akan memberi keterangan di persidangan.
"Yaitu makanya itu akan semakin jelas, masyarakat akan melihat. Ada peluang itu (rebound). Saya rasa ini kan sangat lama yah, isunya di Jakarta sangat cepat sekali," kata Usep.
(Kompas/Akhdi Martin Pratama)