Baca Edisi Cetak Tribun Medan

Dedek Syahfizry Tersiksa dan Meradang 2 Tahun 3 Bulan imbas Gizi Buruk, Pemko: Gak Ada Anggaran

"Anggaran untuk itu tidak ada. Tapi ada pemberian makanan tambahan berupa susu dan bubur kacang hijau,"

Tribun Medan / Arjuna
Kondisi Dedek Syahfizry (2,5), dalam keadaan kejang-kejang saat digendong ibunya, Any Boru Tarigan (37), ketika ditemui di Jalan Pintu cair 6 Ujung, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Rabu (8/3/2017). (Tribun Medan/Arjuna Bakkara) 

* Sang Bunda Berharap Pemko Medan Mau Peduli

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kondisi kesehatan Dedek Syahfizry (2,5 tahun) yang diduga menderita gizi buruk ternyata belum sampai ke telinga Camat Medan Johor, Khoiruddin Rangkuti.

Padahal anak dari pasangan Eri Pinem (32) dan Any br Tarigan (37), sejak dua tahun lalu kerap kejang-kejang. Kondisi ekonomi keluarga yang terjepit pun membuat Dedek urung mendapat perawatan intensif.

Baca: Sandiaga Uno Akan Diperiksa Polisi Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Persoalan Apakah?

"Anggaran untuk itu tidak ada. Tapi ada pemberian makanan tambahan berupa susu dan bubur kacang hijau. Kalau ditanya rutinitas pelaksanaannya saya gak bisa sebutkan, karena gak ada dananya," ujar Khoiruddin Rangkuti saat disinggung temuan adanya warganya menderita gizi buruk.

Baca: Detik-detik Mencekam Keluarga Eggy Saat Mobilnya Diserang Sopir Angkot Bandung

Ketidaktahuan Khoiruddin atas peristiwa ini ditambah, karena selama ini tak ada pemeriksaan berkala untuk mengantisipasi penyakit gizi buruk.

"Nanti saya cek ke lurahnya. Apabila benar akan saya tinjau langsung," sambung Khoiruddin kepada Tribun-Medan.com, Kamis (9/3/2017).

Baca: Disebut Terima Suap e-KTP 520 Ribu Dollar AS, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo

Any, ibunda Dedek Syahfizry menjelaskan putra bungsunya itu sebenarnya lahir dalam keadaan sehat.

Namun, setelah berumur tiga bulan mulai jatuh sakit.

Kemudian sempat dibawa berobat, tapi kondisi Dedek bukannya baik, malah memburuk.

Ia melanjutkan, sejauh ini ia dan suami sudah berupaya demi kesembuhan si buah hati.

Tetapi penghasilan suami yang menjajakan es berpenghasilan rata-rata Rp 30 ribu per hari hanya cukup untuk makan.

"Kalau kami punya uang, pastilah anak kami tidak separah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved