Papan Reklame
Ditanya Soal Papan Reklame, Akhyar Nasution Malah Bilang Ini ke Wartawan
"Apakah ada manfaatnya apabila kita bongkar pakai APBD. Janganlah uang kita habiskan hanya untuk membongkar ini, atau apa mau kita habiskan saja"
Penulis: Hendrik Naipospos |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ketua DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung menyebutkan, bahwa pemerintah telah kalah oleh pengusaha, hal ini terkait pemberhentian sementara papan reklame ilegal alias berdiri di zona terlarang oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) beberapa waktu lalu.
Ditanya mengenai hal ini, Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution terlihat berang. Ia meminta wartawan tak membenturkan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dengan DPRD.
Baca: Cari Alat Bukti Dugaan Korupsi Videotrone, Ini yang Dilakukan Kasi Pidsus
"Ente suka kali, janganlah diantuk-antukkan. Kalian ini, suka kali buat konflik. Kita berpikir positif saja," sebut Akhyar kepada www.tribun-medan.com, Rabu (15/3/2017).
Hingga kini, ia belum dapat memastikan kapan penertiban papan reklame akan dilanjutkan.
Namun ia berlasan, bahwa penundaan penertiban dilakukan lantaran pihaknya merasa rugi apabila APBD digunakan hanya untuk menurunkan papan reklame.
Baca: Lenny Suryani Gulo Tetap Berprestasi meski Sibuk Berorganisasi
"Apakah ada manfaatnya apabila kita bongkar pakai APBD. Janganlah uang kita habiskan hanya untuk membongkar ini, atau apa mau kita habiskan saja uang ini untuk tebang-tebang papan reklame itu?" sambungnya.
Ia juga membantah bahwa ada Intervensi dari pengusaha terkait keputusan pemko memberhentikan penertiban.
"Emang berani pengusaha mengintervensi saya. Gak ada intervensi. Kita sudah berikan peringatan, tolong dibongkar. Itu saja," ucapnya mengakhiri.
(cr2/tribun-medan.com)
