Orangtua Tak Perlu Khawatir, Medan Masih Aman dari Jaringan Pedofilia
Namun, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menjelaskan jaringan itu belum ditemukan di Sumut khususnya Kota Medan.
Laporan Wartawan Tribun Medan, Mustaqim Indra Jaya
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terungkapnya jaringan pedofilia dan pornografi anak via grup di Facebook oleh aparat kepolisian di Jakarta beberapa waktu lalu menimbulkan keresahan bagi orangtua.
Namun, Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara menjelaskan jaringan itu belum ditemukan di Sumut khususnya Kota Medan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan kasus serupa di Sumut hanya terjadi di Tapanuli Selatan yang dilakukan seorang individu. Pelaku itu diketahui bernama Samsul Anwar (36) warg Desa Janji Manhon, Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan yang mencabuli 17 orang anak di daerahnya.
"Kalau kasus di Tapsel itu murni dilakukan seorang pelaku dan tidak termasuk ke dalam jaringan pedofilia yang terungkap di Jakarta," kata Rina, Senin (20/3/2017).
Baca: Sembilan Pejabat yang Lolos Lelang Jabatan di Pemko Binjai Akan Dilantik Bulan Depan
Baca: Persadia Temukan Obat Diabetes Paling Mujarab
Baca: Jaringan Pedofilia Terungkap, Pemerintah dan Facebook Diminta Turun Tangan
Baca: Mengerikan Ini Bukti Percakapan di Grup Pedofilia, Ada Pemuda yang Pacari Anak SD Kelas 3
Rina memastikan sejak awal 2017 belum ada menerima laporan kasus serupa di wilayah hukum Polres lainnya di Sumut.
Namun, dirinya tetap mengimbau kepada para orangtua untuk tetap waspada terhadap lingkungan belajar dan bermain anak.
"Awasi dan kenali teman main anak, orang-orang disekeliling seperti tetangga, supir, asisten rumah tangga dan lainnya," imbaunya.
Rina menyarankan bila masyarakat menemukan kasus kekerasan, pedofilia atau pun perdagangan anak di media sosial agar dapat segera melaporkan ke unit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.
Sementara itu para orangtua di Medan kini mengaku khawatir dengan adanya kasus pedofilia via facebook. Tak hak hanya itu rasa was-was juga menghantui para ibu bila suatu waktu buah hati mereka menjadi korban penculikkan.
"Mulai was-was juga, apalagi anak saya ada yang masih TK. Makanya anak sudah saya ajari kalau ada dipegang-pegang sama orang yang nggak dikenal jangan mau," ucap Lina ibu dari Imam Fadli, siswa TK Pewarnis Medan.
Begitu juga yang disampaikan Evi (28). Ibu muda ini mengaku akan lebih protektif terhadap lingkungan sekitar anaknya, baik di rumah maupun di sekolah.
"Khawatir pasti. Antisipasinya anak terus diantar jemput ke sekolah. Titip juga sama guru-gurunya agar diawasi," ujarnya.