Pilgub Jakarta

Ada Apa Gerangan, Sandiaga Uno: Ini Perseteruan 2 Orang Super Kaya, Pak Djarot Enggak Ngerti

"Ini perseteruan dua orang super kaya. Mungkin Pak Djarot enggak ngerti kasusnya, kasihan juga komentar sesuatu hal yang dia tidak mengerti,"

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA
Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat menerima dukungan dari relawan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni di Yayasan Annajah, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2017) siang. 

TRIBUN-MEDAN.com -  Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menjawab sindiran Djarot Saiful Hidayat, calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua, soal permintaan penundaan penanganan dugaan kasus penggelapan penjualan lahan yang melibatkan Sandiaga.

"Ini perseteruan dua orang super kaya. Mungkin Pak Djarot enggak ngerti kasusnya, kasihan juga komentar sesuatu hal yang dia tidak mengerti," kata Sandiaga di Recapital Building, Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (21/3/2017).

Baca: LSI Gelar Survey Popularitas Cagub-Cawagub DKI Jakarta, Ternyata Nih Pemenangnya

Baca: SBY: Mobil Itu Diantar Sendiri ke Rumah Saya, Tidak Salah

Baca: Warga Histeris Tatkala Lihat Menteri Susi Pudjiastuti Ada di Bak Pikap Polisi

Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI) bersana Bupati Kolaka (Ahmad Safei) dan sejumlah pegawai KKP saat berada di mobil Open Cup. (Kompas.com)
Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan RI) bersana Bupati Kolaka (Ahmad Safei) dan sejumlah pegawai KKP saat berada di mobil Open Cup. (Kompas.com) (Kompas.com)

Djarot membandingkan sikap Sandiaga dengan sikap pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang taat pada hukum terkait sidang kasus dugaan penodaan agama.

Baca: Inikah Dua Orang Super Kaya yang Dimaksud Sandiaga Uno saat Sindir Djarot?

Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Soeryadjaya melaporkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ke Polda Metro Jaya.
Ketua Dewan Direksi Ortus Holdings Edward Soeryadjaya melaporkan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ke Polda Metro Jaya. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Baca: Partai Demokrat Desak Istana Segera Luruskan Opini Keliru Soal Mobil yang Dipinjamkan pada SBY

Sandiaga tak menyebutkan siapa dua orang super kaya tersebut. Namun dia memastikan bahwa tidak terlibat dalam kasus dugaan penggelapan dan perseteruan tersebut. Di sisi lain, Sandiaga menambahkan, setelah berkonsultasi dengan tim, kasus dugaan penggelapan itu sumir.

Kendati demikian, Sandiaga memastikan ia akan taat dan tunduk pada hukum.

"Sebagai warga negara, saya komit dan patuh terhadap hukum. Kami hormati proses hukumnya dan tunggu jawaban dari kepolsian boleh gak tunggu (tunda) kasus ini," ujar Sandiaga.

Sandiaga pada Selasa ini dipanggil polisi sebagai terlapor dalam kasus dugaan tindak pidana penggelapan penjualan lahan di Jalan Curung Raya, Tangerang, Banten, pada 2012. Sandiaga tidak memenuhi panggilan pertama oleh Polda Metro Jaya itu dan memilih berinteraksi dengan masyarakat.

Sandiaga meminta agar Polda Metro Jaya memberikan kesempatan masyarakat mengenal dan berinteraksi dengan dia sebagai salah satu calon pemimpin di Jakarta.

(Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved