Inilah 4 Rentetan Waktu Munculnya Ular Piton yang Mencecar Warga, bikin Bergidik Ngeri
Puluhan ekor ular piton berukuran besar lainnya juga kerap ditemukan warga di seantero Provinsi Sulawesi Barat.
TRIBUN-MEDAN.com - Ular piton berukuran besar di Provinsi Sulawesi Barat ternyata sudah menjadi legenda di wilayah tersebut.
Jauh sebelum peristiwa ular piton sepanjang 7 meter menelan seorang petani sawit di Desa Salubiro, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, puluhan ekor ular piton berukuran besar lainnya juga kerap ditemukan warga di seantero Provinsi Sulawesi Barat.
Baca: Terus Menerus Dicecar sebagai Ayah Biologis Anak Ayu Ting Ting, Pria Ini Meradang dan Berang
Baca: 5 Fakta Menarik Menyasar Artis Indonesia yang Sukses Bikin Siti Nurhaliza Jadi Seorang Nenek
Seperti dilansir Kompas.com, provinsi ini memang kerap disebut sebagai sarang ular piton.
Data Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Hutan Sulawesi Barat menunjukkan bahwa Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah habitat ular piton terbesar di Indonesia.
Baca: Tengok Tangan Wanita Ini saat Berfoto Bersama Sandiaga Uno, Netizen: Pulangnya Aman kan Mbak?
"Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton," ucap petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju, Hardi, Rabu (29/3/2017).
Baca: Tragedi Akbar Terulang, Ular Piton 7 Meter Patuk dan Belit Petani Bone

Dia mengungkapkan, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, merupakan daerah yang memiliki paling banyak ular piton.
"Gara-gara habitatnya ini terganggu oleh pembukaan lahan sawit, makanya menyebar dan hampir semua wilayah di Mamuju Tengah terdapat, apalagi di Salubiro," paparnya.
Berikut sejumlah catatan kemunculan ular piton di sekitar permukiman warga di Sulawesi Barat:
Awal Januari 2010
Warga Desa Onang, Kecamatan Tubo, Kabupaten Majene, misalnya, dihebohkan dengan munculnya seekor ular piton raksasa yang memangsa kambing ternak milik warga.
Ular piton sepanjang mencapai 7,5 meter ini diduga kelaparan hingga mencari mangsa ke permukiman penduduk.