NEWSVIDEO: Jalan Rusak, Begini Komentar Pedas Masyarakat ke Pemerintah
"Kita sudah muak, mau muntah lihat jalan ini. Jalan awalnya bagus jadi rusak. Panas berabu, hujan berlumpur. Bagus memang dibuat gorong-gorong.."
Penulis: Hendrik Naipospos |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Pascadibangun gorong-gorong Desember 2016, kondisi Jalan Mataram Medan telihat rusak parah. Genangan air dan tumpukan batu terlihat berserakkan di badan jalan.
Satu di antara karyawan showroom mobil bekas Jalan Mataram berinisial AS menceritakan, bahwa saat cuaca sedang terik jalan tersebut selalu berabu, sedangkan saat hujan jalan berubah menjadi genangan lumpur.
"Kita sudah muak, mau muntah lihat jalan ini. Jalan awalnya bagus jadi rusak. Panas berabu, hujan berlumpur. Bagus memang dibuat gorong-gorong supaya gak banjir tapi gak dituntaskan. Buruk, lah, kinerja pemerintah ini, Bang." kata AS kepada www.tribun-medan.com, Kamis (6/4/2017).
AS menceritakan, usai gorong-gorong tuntas diselesaikan Jalan Mataram sempat diaspal, namun aspal amblas dan kondisi jalan semakin parah.
"Kemarin diaspal, tapi tipis. Tanah galian gorong-gorong amblas. Kami berharap jalan bisa segera diperbaiki seperti semula. Ini gak sampai satu kilometer dan lokasinya di tengah kota lagi," sambungnya.
Ia menuturkan sejak November alias dimulainya pengerjaan proyek gorong-gorong di Jalan Mataram, pendapatan showroom mobil tempatnya bekerja turun 50 persen.
Baca: Ekspresi Mengejutkan dari Kadis Tamben Saat OTT Oleh Tim Saber Pungli Polda

Hal yang sama juga dirasakan pria berinsisial RO. Pengusaha yang memiliki bengkel audio mobil di Jalan Mataram ini juga mengalami penurunan pendapatan.
"Turun, sama 50 persen juga. Tolong diperbaikilah," tutur RO.
Diwawancarai terpisah, anggota Komisi D DPRD Medan Jumadi menyebutkan bahwa rusaknya badan jalan dikarenakan perbaikan drainase dan gorong-gorong tak hanya terjadi di Jalan Mataram.
Baca: BPK RI Saring Bibit-bibit Filmmaker Baru
Baca: Kenaikan Tarif Air PDAM Tirtanadi Tidak Memberatkan Pelanggan
Ia meminta pemko untuk tidak mempergunakan kembali kontraktor tersebut dalam setiap pengerjaan proyek.
"Kontraktir harus dikasi pinalti. Jangan diizinkan ikut lelang proyek lagi. Sudah gak benar ini. Masyarakat silahkan datang ke DPRD untuk kita gelar RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan dinas terkait," jelas Jumadi mengakhiri.
(Cr2/tribun-medan.com)