Bom Kampung Melayu
Mengenal Lebih Dekat Ichwan dan Ahmad Sukri, Sang Pengantin Bom Kampung Melayu
Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Kepolisian Indonesia telah mengidentifikasi dua nama pelaku teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu
TRIBUN-MEDAN.com - Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Kepolisian Indonesia telah mengidentifikasi dua nama pelaku teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang terjadi pada Rabu malam (24/5).
"Pelaku di TKP pertama atas nama Ichwan. Pelaku TKP dua atas nama Ahmad Sukri," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Indonesia, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, di Jakarta, Kamis (25/5/2017) seperti dikutip Antara.
Baca: Banjir Ucapan Dukacita, Postingan Terakhir Gilang Adinata: Santai di Dieng Wonosobo
Baca: Sejarah Bom Panci, Pernah Diledek Eko Patrio, Ternyata Daya Ledaknya Menyeramkan
Baca: Niat Gilang Adinata Lebaran Pulang ke Kampung Halaman, Malah Pulang Dimakamkan
Ada beberapa kesamaan di antara kedua bomber ini. Keduanya berusia sama dan lahir pada tahun yang sama yakni 1985. Keduanya juga sama-sama memiliki satu istri dan dua orang anak.
Namun siapa sebenarnya Ahmad Sukri dan Ichwan Nurul Salam? Bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari dan bisa mengenal faham radikal hingga tega melaukkan aksi bom bunuh diri?

Ledakan bom bunuh diri di Stasiun Kampung Melayu
Ahmad Sukri pria kelahiran 1985, dan bekerja sebagai penjahit pakaian. Sukri diketahui juga sudah menikah dan memiliki dua orang anak.
Menurut pengakuan ibu pelaku sudah selama tiga bulan terakhir tinggal di rumah kontrakan di wilayah Garut bersama istri dan anaknya.
Ahmad Sukri merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, pasangan Eti Nurhasanah (60) dan Abdul Latif (almarhum).
Baca: Ini Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri Kampung Melayu, Punya Istri dan Dua Orang Anak
Baca: Pesan Menohok Tere Liye, Tertuju Pada Pelaku Bom: Kebencian yang Menutup Kepala
Baca: Heboh, Istri dan Anak Pilot Masuk ke Ruang Kokpit Saat Pesawat Lion Air Mengudara
Sukri tinggal berdekatan dengan rumah sang ibu dan sang nenek yang berada tepat di samping kanan dan di depan rumahnya di Kampung Ciranji.
Menurut pantauan Tribun Jabar (Tribunnews Network) di rumah pelaku, bangunan permanen berukuran sekitar 5x10 meter tersebut tampak kosong karena sudah ditinggalkan sekitar 5 bulan lalu oleh pemiliknya.