Bom Kampung Melayu

Mengenal Lebih Dekat Ichwan dan Ahmad Sukri, Sang Pengantin Bom Kampung Melayu

Kurang dari 24 jam setelah kejadian, Kepolisian Indonesia telah mengidentifikasi dua nama pelaku teror bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu

Ist
Polisi merilis dua pelaku bom bunuh diri di stasiun Kampung Malayu yang menewaskan lima orang termasuk dua pelaku pemboman pada Rabu malam 

Hanya ada sejumlah perabot rumah tangga, seperti sofa di ruang tengah, kasur tanpa bed cover di bagian kamar depan, serta puluhan koleksi buku milik pelaku di kamar bagian belakang serta perabot rumah tangga seperti kompor gas di dapur.

Selain terdapat puluhan koleksi buku yang sebagian besar bertemakan agama, juga terdapat tempelan kertas HVS bertuliskan ayat-ayat Alquran beserta terjemahannya hasil tulis tangan yang ditempel di dinding ruang tengah.

Jelang siang kemarin pihak kepolisian Polres Cimahi dibantu pihak Polsek Sindangkerta memasang garis polisi di rumah terduga Ahmad demi mengamankan lokasi.

Jual Herbal

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan kuat dugaan pelaku peledakan bom (Bomber) di Kampung Melayu, yakni Ichwan Nurul Salam alias INS (31), berkaitan dengan bomber di Cicendo, yakni Agus, dan jaringan teroris yang ditangkap di Purwakarta.

Paspor Ichwan Nurul Salam
Paspor Ichwan Nurul Salam ()

"Istri INS sempat dikenalkan suaminya kepada Agus, pelaku bomCicendo. Kami melihat ada keterkaitannya," kata Yusri saat ditemui di sela kegiatan penggeledahan rumah kontrakan BomberKampung Melayu, di Bandung, Kamis (25/5/2017).

Ichwan Nurul Salam
Ichwan Nurul Salam (Facebook)

Selama ini, INS dikenal warga sebagai penjual obat-obatan herbal dan cenderung tertutup dari pergaulan masyarakat.

Padahal INS sudah tinggal di kawasan padat penduduk di Gang Warta-Cibangkong Nomor 130/120 RT 02/07, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, tersebut sudah lebih dari dua tahun.

Warga yang tinggal di sekitar rumah yang kini di segel tersebut, Hani Rukmini (60), mengatakan saking tertutupnya, warga tidak mengetahui nama istri INS.

Jika tidak ditanya, keluarga ini enggan menyapa tetangganya.

"Warga di sini aktif di pengajian, tapi mereka tidak pernah ikut pengajian. Paling suaminya itu ke masjid kalau magrib. Mereka ramah, dan memang keluarganya pada tinggal di sini. Suaminya kalau kemana-mana bawa ransel besar," katanya.

Sebelumnya, Polisi membentangkan garis polisi di depan sebuah rumah di Gang Warta-Cibangkong nomor 130/120 RT 2 RW 7, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (25/5).

Kabar bahwa rumah tersebut dihuni terduga peledak bom di Kampung Melayu pun beredar seketika di tengah warga Gang Warta.

Hani Rukmini mengatakan rumah tersebut dihuni seorang pria asli daerah tersebut. Dia tinggal bersama istri dan dua anaknya yang masih berusia 6 dan 3 tahun. Mereka menempati rumah kontrakan tersebut sejak dua tahun lalu.

"Sekitar pukul 07.30, polisi datang dan membawa istri dan dua anaknya. Anak laki-lakinya itu menangis. Warga kebingungan ada apa. Tiba-tiba saja digaris polisi. Warga mulai membicarakan kejadian bom di Kampung Melayu," kata Hani saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved