NEWSVIDEO: Luar Biasa Imam Masjid Ini Seorang Tahfiz Quran

"Waktu itu lawan terberat biasalah dari Jakarta, tapi saya yakin bakal menjadi juara karena dari penampilan lawan, kita sudah tahu bahwasannya.."

Penulis: M.Andimaz Kahfi |

Laporan Wartawan Tribun Medan / M Andimaz Kahfi

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tidak banyak imam masjid seorang Tahfiz Quran, satu contohnya di masjid Al Husain Martubung, karena di daerah sekitarnya bahkan mungkin di Labuhan Deli, hanya di masjid Al Husain yang satu-satunya Imam masjidnya adalah seorang Tahfiz Quran.

Imam di masjid Al Husain Khairul Anwar Saragi menceritakan sejak kecil ia sudah di bimbing oleh orangtuanya untuk menjadi Tahfiz Al Qur'an, namun tamat SD barulah Khairul mondok di Islamic Center Jalan Pancing, kota Medan untuk serius belajar Tahfiz, setelah mendapatkan beasiswa dari kota kelahirannya Asahan.

Khairul mengatakan semenjak serius mendalami belajar Tahfiz Al Qur'an, ia banyak mengikuti perlombaan musabaqoh bahkan prestasi yang didapatkannya cukup mentereng, mulai dari juara satu tingkat 1 juz, 5 juz, 10 juz, 30 juz. Jenjang-jenjang perlombaan itu semua di ikuti oleh Khairul.

“Diantara semua lomba yang saya ikuti, yang paling berkesan itu, waktu juara MTQ nasional di Bandung antar mahasiswa. Saat itu Tahfiz yang diperlombakan masih 15 juz,"kata Khairul, Senin (29/5/2017).

"Waktu itu lawan terberat biasalah dari Jakarta, tapi saya yakin bakal menjadi juara karena dari penampilan lawan, kita sudah tahu bahwasannya posisi kita itu dimana, jadi ketika itu sudah feeling saja bakal juara,"tambahnya sembari tersenyum.

Khairul yang sehari-harinya menjadi Imam di masjid Al Husain, ketika tamat kuliah pada 2008 diamanatkan oleh mantan Wali Kota Medan saat itu Abdillah yang menjadi donatur masjid Al Husain, untuk mengabdi mengurusi masjid Al Husain tersebut.

Baca: NEWSVIDEO: Masjid Al Husain, Masjid Kebanggaan Masyarakat Martubung

Bahkan Khairul juga mempunyai pondok penghafal Al Qur'an miliknya sendiri Zawiyatul Huffazh yang beralamat di Jalan Kepiting tujuh Griya tiga Martubung, yang khusus untuk menghafal Al Qur'an, untuk tingkat SMP dan SMA.

"Sekolah milik saya ini masih jalan setahun, jadi siswanya belum terlalu banyak, masih 30 orang lebih,"kata Khairul yang memiliki gelar non formal Al Tahfiz.

"Jadi pendidikannya itu non formal, fokusnya untuk Tahfiz Al Qur'an, dan di sekolah tersebut ada empat Guru yang mengajar termasuk saya,"ujarnya mengakhiri.

(cr9/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved