Belajar Membuat Kue Popiah, Kuliner Khas Singapura, dari Generasi Ketiga
"Resep Popiah ini dari kakek saya yang berasal dari China. Kakek menikah dengan orang Malaka dan akhirnya tinggal di Singapura dan berjualan Popiah
TRIBUN-MEDAN.com - Berwisata ke Singapura, selain mengunjungi tempat yang biasa dikunjungi wisatawan semisal Patung Singa Merlion, cobalah untuk fokus pada kulinernya.
Di Jalan 99 Jo Chiat Singapura, terdapat satu warung kuliner yang sangat terkenal. Namanya Toko Kway Guan Huat. Letaknya tak jauh dari pasar tradisional Kilang Serai.
Toko kue tradisional ini usianya sangat tua. Sudah ada sejak tahun 1938 dan dijalankan secara turun temurun hingga tiga generasi.
Di tempat ini, dijual kue Popiah dan Pie Tee. Pengelolanya adalah Michael, generasi ketiga.
"Resep Popiah ini dari kakek saya yang berasal dari China. Kakek menikah dengan orang Malaka dan akhirnya tinggal di Singapura dan berjualan Popiah. Jadi resepnya langsung dari China," katanya.
Tak hanya mencicipi, tapi Michael juga mengajarkan kami cara membuat Popiah, kalau di Indonesia seperti Lumpia.
Pertama-tama kulit pembungkus Popiah dimasak. Seperti memasak roti canai. Setelah kulit pembungkus Popiah selesai, dilanjutkan dengan meracik isinya. Yakni sayur-sayuran, kentang, selada, tauge, kecap dan sambal ditambahkan secukupnya sesuai selera. Semuanya diletakkan di atas pembungkus Popiah.
Tahap akhir, Popiah digulung seperti membuat risol. Namun makanan ini tak perlu lagi dimasak. Karena semua isinya sudah matang sebelum dibungkus. Kami pun langsung menyantapnya. Rasanya mantap.
