Kisah Cinta Pasangan Tunanetra, Dari Rabaan Made Nara Tahu Istrinya Cantik

Narajaya berkelakar, bila umumnya jatuh cinta dari mata turun ke hati, untuk kasusnya, cinta muncul dari rabaan turun ke hati.

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
I Made Narajaya dan Ni Gusti Ayu Pandiani saat melakukan prosesi pernikahan di Banjar Kaja Kauh, Desa Beng, Gianyar, Rabu (7/6/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com, BALI-Senyum menghiasi wajah Made Narajaya (39).

Pria penyandang tunanetra itu akhirnya menyunting kekasihnya, Ni Gusti Ayu Pandiani (35), yang juga mengalami kebutaan.

Saat ditemui di sela-sela upacara adat pernikahan di rumahnya, di Banjar Kaja Kauh, Desa Beng, Gianyar, Rabu (7/6), pria yang terlahir dengan keadaan tidak bisa melihat (tunanetra) ini tidak menyangka bahwa hari itu dia melakukan ritual pernikahan dengan kekasihnya, gadis yang berasal dari Buleleng tersebut.

Kedua pasangan ini menjalani prosesi pernikahan sesuai agama Hindu di Bali.

Mulai dari natab hingga mabiakaon. Meski tidak bisa melihat, prosesi pernikahan Narajaya dan Pandiani berjalan lancar.

Sebab ada banyak keluarga dan warga setempat yang membantu.

Made Narajaya mengungkapkan, ia dan Pandiani sudah berpacaran sejak tahun 2008, tepatnya saat masih mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tabanan.

Selama berpacaran, ia sangat terbantu dengan perkembangan teknologi modern.

Seperti keberadaan Go-Jek dan aplikasi handphone yang dilengkapi teknologi Talk.

“Kami berpacaran jarak jauh, Pandiani tinggal dan bekerja di Tabanan, sementara saya di sini (Gianyar). Kami berhubungan pakai HP, kadang telepon dan kadang juga SMS-an. Kalau mau bertemu, ya telepon Go-Jek. Pokoknya tidak ada kendala apapun,” kata Narajaya.

Dalam perbincangannya dengan Tribun Bali, Narajaya berkelakar, bila manusia normal jatuh cinta dari mata turun ke hati, namun berbeda dengan yang dialaminya.

Cinta muncul dari rabaan turun ke hati.

“Saya tidak bisa melihat Ida Ayu, hanya bisa merabanya, tapi saya tahu dia orangnya cantik. Saya sangat bersyukur dapat menikahinya,” tegasnya.

Orangtua Narajaya, I Nyoman Ada (63) mengungkapkan, menikah merupakan cita-cita ketiga anaknya.

Cita-cita pertama, kata Manada, panggilan Nyoman Ada, adalah ingin memiliki pekerjaan.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved