Breaking News

Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Icen Ditemukan, Langsung Disalatkan Dekat Air Terjun Jambuara

Ramli Damanik warga sekaligus pengelola air terjun menceritakan bahwa butuh waktu evakuasi yang berjam-jam untuk menaikkan Icen ke atas tebing, dan la

Penulis: Dedy Kurniawan |
Tribun Medan/Dedy
Tim gabungan pencari Icen mengevakuasi Wahyu Indra Candra alias Icen yang hanyut di sekitar Air Terjun Jambuara Simalungun Minggu (2/7/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Dedy Kurniawan

TRIBUN-MEDAN.COM, RAYA - Jenazah Wahyu Indra Candra alias Icen (16) yang tenggelam dan hanyut di Air Terjun Jambuara,Hatonduan Kabupaten Simalungun minggu lalu langsung disalatkan lokasi wisata itu.

Icen sebelumnya juga dimandikan sesuai rukun Islam oleh warga setempat, Rabu (5/7/2017)

Ramli Damanik warga sekaligus pengelola air terjun menceritakan bahwa butuh waktu evakuasi yang berjam-jam untuk menaikkan Icen ke atas tebing, dan langsung dimandikan di musala.

Pihak keluarga langsung meminta agar Icen dimandikan di lokasi wisata tersebut agar bisa langsung dimakamkan di kampungnya di Kabupaten Asahan.

Baca: Setelah Empat Hari Hilang di Air Terjun Jambuara, Akhirnya Icen Ditemukan, Begini Kondisi Mayatnya

Baca: AJAIB! Hanya Pakai Pancing dan Kain Kafan, Pria Ini Temukan Wisatawan yang Hilang di Air Terjun

"Tadi usai ditemukan oleh warga dan pengelolah dan dievakuasi tim SAR dan BPBD pihak keluarga minta ke kita memanggilkan orang yang bisa memandikan jenazah. Kita panggillah langsung yang masih saudara kita. Udai dimandikan langsung disalatkan di musala,"kata Ramli kepada Tribun-medan.com.

Usai menggelar salat jenazah pihak keluarga langsung membawa Icen ke kampungnya agar segera bisa dimakamkan. Iringan tangisan pihak keluarga pun pecah membawa Icen yang tenggelam bersamaan hari ulang tahunnya yang ke 16 pada 2 Juli 2017 lalu.

Baca: Perempuan yang Ngaku PNS di Kantor Gubernur Ini Diduga Adalah Calo, Ini Kronologis Penangkapannya

Baca: Kereta Api Medan-Danau Toba Ditargetkan Beroperasi 2020

Diketahui Icen ditemukan lolos dari jaring yang dipasang mengarah ke jalur utama Sungai Kemangin. Jenazahnya ditemukan menyangkut di bebatuan sungai berjarak sekitar 400 meter dari pusaran air terjun dengan kondisi membengkak dan membiru.

"Jenzah ditemukan jauh dari pusaran air terjun karena lolos dari jaring yang sudah dipasang warga dan pengelola. Warga yang pertama kali menemukan ada empat orang. Itu setelah menunggu di aliran sungai. Sebelumnya tadi malam emang sudah ada kabar yang bilang jasadnya lewat jaring," pungkas Ramli.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved