Wiranto: Saya Jadi Panglima, bahkan Pangkostrad, Tidak Pernah Beli Senjata Dipolemikkan seperti Ini

Pernyataan Panglima TNI, menurut Wiranto, berpotensi memancing spekulasi oleh masyarakat.

Editor: Salomo Tarigan
ANTARA FOTO/ROSA PANGGABEAN
MENKOPOLHUKAM Wiranto (tengah), saat mengumumkan rencana pemerintah membubarkan HTI di Jakarta, Senin (8/5/2017). 

TRIBUN-MEDAN.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto mengatakan, pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentang kelompok non militer hendak membeli 5.000 pucuk senjata, tidak benar.

Panglima TNI menyebut hal itu terjadi karena masalah komunikasi.

Baca: Lawan Setnov di Prapradilan Hari Ini, Ini Banyaknya Bukti Dokumen yang Dibawa KPK

Baca: Polemik 5000 Senjata Ilegal, Apa Indonesia Genting? Data Panglima TNI Salah, Wiranto Angkat Bicara

Menkopolhukam mengaku khawatir, atas pernyataan itu, masyarakat berpikir bahwa ada kekuatan lain yang non militer, yang hendak membangun kekuatan. Ia menegaskan, pemikiran seperti itu tidak benar.

"Jangan-jangan ini untuk institusi lain dalam rangka pemerintah lepas kontrol, bukan. Ada juga yang mengatakan jangan-jangan ada kekuatan lain yang ingin melakukan pemberontakan, tidak ada, kita tetap aman, tetap stabil," tegas Wiranto saat konferensi pers, di Kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2017).

Baca: Sering Melewatkan Sarapan? Ini Dia Manfaatnya yang Perlu Kamu Ketahui

Baca: Viral, Aksi Kece dan Mulia Perwira Polisi Ngamen Bantu Kumpul Dana bagi Pengungsi Gunung Agung

Baca: Lelang Perawan di Nikahsirri.com, Manisnya e-Commerce yang Berujung Petaka

Panglima TNI menyampaikan pernyataannya itu pada sebuah acara yang juga dihadiri oleh Wiranto, di Mabes TNI, Jumat (22/9/2017) pekan lalu. Panglima TNI menyebut ada pihak non militer yang hendak membeli senjata sebanyak 5.000 pucuk. Namun, Panglima TNI dalam kesempatan itu tidak menjelaskan institusi mana yang ia maksud.

Wiranto mengatakan, pihak yang dimaksud Panglima TNI adalah Badan Intelijen Negara (BIN). Lembaga tersebut membeli senjata dari PT Pindad sebanyak 500 pucuk, bukan 5.000. Dalam pembelian tersebut, menurut Menkopolhukam, hanya dibutuhkan izin dari Mabes Polri, dan tidak perlu izin dari Mabes TNI.

"Jangan ada spekulasi lain tentang hal ini, dan setelah saya jelaskan masalah ini, masalahnya seperti ini, tidak perlu dikhawatirkan, sudah, itu sudah cukup," ujarnya.

"Biasanya pengadaannya tidak rame, biasa saja. Setiap ada kebutuhkan kita beli dari Pindad, diproduksi Pindad, tidak ada masalah. Sejak saya jadi Panglima, bahkan sebelumnya Jadi Pangkostrad, KASAD, tidak pernah beli senjata dipolemikkan seperti ini," tuturnya. (*) 

                                       ***  Klik Berita Lainnya  ***

              #BeritaHebohMedsos   

Bikin Syok, Gini Cara Pemilik Situs Nikah Siri Pastikan Kliennya Perawan dan Perjaka atau Tidak

Bikin Merinding,Mayoritas Klien Lelaki Cari Gadis Perawan, Nikahsirri Lengkap Penghulu dan Saksi

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved