Edisi Cetak Tribun Medan
Mahasiswa STIKes dan UNIVA Jangan Panik, Ketua APTIS Yakin Kampusnya Enggak Akan Ditutup
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumatera Utara (APTISI) Bahdi Nur Tanjung mersa yakin tiga kampus tidak ditutup
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Sumatera Utara (APTISI) Bahdi Nur Tanjung mersa yakin tiga kampus tidak ditutup karena enggak melakukan kesalahan fatal.
"Saya yakin tiga kampus ini enggak ditutup. Saya ikut membantu percepatan administrasi. Sehingga, para mahasiswa dan orangtua tenang," ujar Bahdi Nur Tanjung saat berbincang lewat ponsel, Kamis ( 28/9/2017) malam.
Adapun tiga kampus yang terancam tutup seperti Sekolah Tinggi Kesehatan Sumatera Utara, Universitas Al-Washliyah (Univa) Medan dan Universitas Al-Washliyah (Univa) Labuhanbatu.
Ketiga kampus ini mendapat sanksi dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Baca: Ternyata Kampus STIKes Terancam Tutup, Calon Mahasiswa Menyesal Bayar Pendaftaran Rp 6 Juta
Selama ini ketiga kampus yang mendapatkan sanksi itu melaksanakan proses administrasi secara bagus. Artinya, bukan kampus abal-abal yang mengabaikan perkuliahan alias terindikasi jual beli ijazah.
Selain itu, ketiga kampus yang masih dalam proses pembinaan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) enggak melakukan kesalahan fatal. Seperti adanya indikasi plagiat.
"Saya yakin semua terpenuhi karena enggak terlalu berat kesalahan mereka. Tapi saya sesalkan Stikes SU tidak komunikasi dengan media yang ingin wawancara. Mereka tolak surat permohonan wawancara," katanya.
Baca: Sudah Bayar Rp Rp 6 Juta, Keluarga Calon Mahasiswa Nyesal Daftar di STIKes Sumut, Ini Alasannya
Dia menambahkan, seharusnya ketiga kampus itu enggak boleh menerima mahasiswa baru. Tapi, ketentuan yang berlaku, ketiga kampus enggak boleh melakukan perkuliahan untuk mahasiswa baru.
"Proses belajar mengajar untuk mahasiswa baru ditunda dulu, menunggu adanya penyelesaian baru. Saya yakin tahun ini (Desember 2017) akan tuntas," ujarnya.
Ketiga kampus itu, sudah menyampaikan pengumuman tidak ada pembelajaran untuk mahasiswa baru. Bahkan, bila mahasiswa baru ingin pindah, pihak kampus yang mendapat sanksi harus mamfasilitasi.
Ia menyampaikan, mendapat kabar mahaisswa baru di Univa Labuhanbatu sudah banyak pindah. Sedangkan mahasiswa baru Stikes SU masih banyak bertahan menunggu hasil evaluasi Kemenristek Dikti.
Baca: Mahasiswa STIKes Sumut Kebingungan Dapat Kabar Tak Bisa Wisuda
"Setelah menerima surat sanksi itu, saya bersama Koordinator Kopertis mendampingi pihak Yayasan Stikes SU ke Jakarta. Jadi, persoalannya tidak dibayangkan banyak orang bahwa kampus ditutup dan merugikan mahasiswa," katanya.
