Lima Mantan Peserta Didik Ilegal SMAN 2 dan SMAN 13 Pindah ke Sekolah Ini

Kelima peserta didik itu terdiri atas tiga peserta didik asal SMAN 2 Medan dan dua peserta didik asal SMAN 13 Medan.

Penulis: Tulus IT | Editor: Salomo Tarigan
tribun medan/nanda
Sejumlah peserta didik SMA Harapan Mandiri di Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan, Selasa (3/10/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Sekolah SMA Harapan Mandiri Kwok Hin mengatakan, ada lima mantan peserta didik ilegal asal SMAN 2 Medan dan

Baca: Mitsubishi Xpander Bakal Gusur Avanza? Ini Kata Kepala Cabang Auto2000

Baca: HUT Ke-70 Dairi, Ini yang Perlu Dibenahi Menurut Dr Eddy Berutu

Baca: JR Saragih Disambut Meriah Warga Karo di Tiga Nderket

SMAN 13 Medan yang kini pindah ke sekolah tempat ia mengajar.

Kelima siswa-siswi itu kini sudah memperoleh pendidikan normal di sekolah barunya.

"Sejak 25 September 2017 lalu sudah ada yang masuk," kata Kwok di SMA Harapan Mandiri Jalan Brigjen Zein Hamid, Medan, Selasa (3/10/2017).

Kwok mengatakan, kelima peserta didik itu terdiri atas tiga peserta didik asal SMAN 2 Medan dan dua peserta didik asal SMAN 13 Medan.

SMA Harapan Mandiri merupakan satu di antara empat sekolah swasta yang direkomendasikan Dinas Pendidikan Sumut sebagai sekolah pindahan ratusan peserta didik ilegal yang tersebar di SMAN 2 dan SMAN 13 Medan.

Selain SMA Harapan Mandiri, SMA Primbana, SMA As Syafi'iyah dan SMA Al Azhar juga bersedia menampung pindahan para peserta didik ilegal tersebut.

Sekolah-sekolah swasta ini dipilih karena berada di zonasi atau rayon yang sama dengan SMAN 2 dan SMAN 13 Medan. Di sisi lain, pihak Dinas Pendidikan Sumut juga berkewajiban untuk memfasilitasi pemindahan peserta didik ilegal ke empat sekolah swasta itu.

Dari keempat sekolah swasta yang direkomendasikan tersebut, SMA Harapan Mandiri merupakan sekolah yang menyediakan kuota peserta didik pindahan terbanyak. Sekolah itu mampu menampung seluruh peserta didik ilegal asal SMAN 2 dan SMAN 13 Medan. Yakni lebih dari 250 peserta didik.

"Awalnya kami siap menampung seluruhnya. Tapi sejauh ini hanya lima yang sudah daftar," kata Kwok.(nan/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved