Terungkap Motif Dirli Menculik Nadya dan Cakar Wajahnya hingga Seperti Disayat

Polisi bertindak tegas dengan menembak kedua kaki Dirli karena melawan dan berusaha melarikan diri.

Editor: Tariden Turnip
Tribun Medan/Dedy Kurniawan
Pelaku penganiya sadis Nadya siswi SMA Swasta, Dede Sahputra alias Dirli berhasil ditangkap Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, Jumat (27/10/2017). Pelaku berhasil ditangkap di Riau. 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Azis Husein Hasibuan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Motif penganiayaan,  tersangka Dede Sahputra alias Dirli (27),  terhadap siswi SMA swasta Pematangsiantar, Nadya (17), akhrnya terkuak. 

Dirli, pria yang beristri dan sang istri tengah hamil, tega mencakar wajah Nadya terluka parah bak tersayat-sayat benda tajam.

Baca: Selalu Pakai Emas Seberat 1 Kg, Ternyata Pekerjaan Perempuan Ini Sangat Mengejutkan

Baca: MEMANAS, Pria Ini Tolak Ditilang dan Nyaris Baku Hantam dengan Polisi

"Cintaku ditolak, aku geram. Makanya kuculik dia baru kucakar mukanya pakai kuku," kata Dirli di Mapolda Sumut, Jumat (27/10/2017).

Tim Subdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut berhasil mengamankan Dirli di Rokan Hilir, Riau, sekitar pukul 04.30 WIB, Rabu (25/10/2017) kemarin.

Selain menangkap warga yang tinggal di Jalan Tanah Jawa, Gang Bunga Tanjung No 12, Kelurahan Melayu, Pematangsiantar ini, polisi juga mengamankan dua pelaku lainnya.

Baca: Hanna Anissa Sempat Bantah Video Bokep Viral, Postingannya Sebut Soal Dada Pemeran

Baca: Golkar Usung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar, Tinggalkan Kadernya Dedi Mulyadi

Sanem (40), abang kandung Dirli berperan menjual sepeda motor korban yang dibawa kabur Dirli dan Rio Anzara sebagai penadah.

Saat dihadirkan dalam paparan, pria berkepala pelontos ini meringis kesakitan.

Berkali-kali ia kesulitan berdiri tegak sehingga harus dibantu kedua tangannya untuk berdiri.

Polisi bertindak tegas dengan menembak kedua kaki Dirli karena melawan dan berusaha melarikan diri.

Baca: Sempat Diseret Buaya, Jasad Pria Asal Medan Ditemukan dengan Kondisi Mengenaskan

Baca: Video Bokep Hanna Anissa Heboh, Ternyata Alumnus Kriminolog UI Kontras dengan Keilmuannya

Menurut informasi, kaki kiri Dirli patah akibat peluru yang menebus betis hingga tulang kakinya.

"Saya imbau, jangan pernah coba bermain di Sumut, jika tidak ingin kami tindak secara tegas seperti pelaku ini. Apalagi pelaku sangat sadis menganiaya anak di bawah umur," ucap Kasubdit III/Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu.

Pelaku penganiya sadis Nadya siswi SMA Swasta, Dede Sahputra alias Dirli berhasil ditangkap Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, Jumat (27/10/2017). Pelaku berhasil ditangkap di Riau.
Pelaku penganiya sadis Nadya siswi SMA Swasta, Dede Sahputra alias Dirli berhasil ditangkap Unit Jatanras Ditreskrimum Polda Sumut, Jumat (27/10/2017). Pelaku berhasil ditangkap di Riau. (Tribun Medan/Dedy Kurniawan)

Pelaku ditangkap di tempat persembunyiannya di Kecamatan Kubu Darusallam, Riau.

Daerah ini merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit.

Saat dikejar dan hendak ditangkap, Dede melakukan perlawanan kepada petugas dan hendak melarikan diri.

Unit Jatanras dipimpin Faisal pun langsung melakukan tembakan terukur. Dede pun terhempas ke tanah.

"Saat ditangkap pelaku melawan petugas dan mencoba menyarang. Tapi kita beri tembakan peringatan. Saat hendak kabur Kita berikan tindakan tegas terukur, dua kaki, kanan kirinya kita tembak," ungkap Faisal.

Sejumlah barang bukti sudah dijual pelaku selama pelariannya sejak Kamis dari Tanjungpinggir, Siantar Martoba.

Keluarga korban mendatangi Polres Siantar, Jumat (27/10/2017)  pukul 11.00 WIB.

Amatan Tribun-medan.com, terlihat Ayah Nadya, Ibunya Yasmi, abang iparnya, dan keluarga lainnya. Mereka mengira Dirly sudah di Polres Siantar setelah membaca sejumlah berita di media massa.

Dengan napas tersengal, bicaranya gemetaran Ibu Nadya terlihat dengan mata berkaca-kaca. Ia tidak sabar ingin menemui langsung pelaku utama yang telah membuat keluarga trauma lantaran Nadya nyaris meninggal dunia.

"Mudah-mudahan kami bisa menemukan dia, jumpa langsung sama dia. Mau kami tanyakan langsung tanyakan apa, bagaimana maksud dia. Apa sakit hati dia sama kami. Penasaran. Padahal kami baik sama dia selama ini," ujar Yasmi.

Saat itu, Nadya hilang sejak Rabu (18/10/2017) diculik oleh Dirly. Dibawa ke rumah kosong di pelosok daerah Tanjungpinggir, Siantar Martoba.

Harta berharga Nadya (kalung emas, cincin emas, gelang emas, handphone dan sepeda motor Vario merah) dibawa kabur. Lalu Nadya dipukuli, dicekik, diseret-seret dan dipijak-pijak hingga tak sadarkan diri.

Yasmi juga mengapresiasi kinerja Jatanras Polda Sumut yang telah menangkap dan bertindak tegas kepada Dede Saputra. Dia juga berharap Polda Sumut membawa pelaku segera mungkin ke Siantar.

"Ke Polda Sumut harapannya dibawa lah dia pelaku itu kemari (Siantar). Biar bisa kami jumpa langsung sama pelaku," kata Yasmi.

Terkait kondisi teranyar Nadya, kondisinya terus mulai membaik. Sejumlah lukanya di wajahnya juga perlahan pulih. Mentalnya secara perlahan juga berangsur normal seperti sebelum kejadian.

"Alhamdulillah Tuhan menolong kami, Alhamdulillah Tuhan sayang kami," ucapnya diiringi air mata yang menites di pipi perempuan berjilbab ini.

Ayah Nadya Watrizal saat dimintai komentar, memilih untuk tidak banyak bicara. Senada dengan Yasmi, ia berharap pelaku segera dibawa ke Kota Pematangsiantar.

"Nanti saja itu ya. Masih pusing-pusing aku ini," ujarnya sembari beranjak kembali pulang mengendarai sepeda motor.

(ase/dyd/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved