Alamak
Derita Para Gadis Muda yang Digemukkan dengan 16 Ribu Kalori per Hari, Tak Disangka Ini Alasannya
Dan tentu saja yang paling mengerikan adalah Mutilasi Organ Wanita, di mana organ kelamin wanita dipotong .
TRIBUN-MEDAN.com - Masyarakat di Afrika memang masih banyak yang menganut budaya patriarki.
Dan tentu saja gadis-gadis muda dan para wanitanya yang menanggung nilai-nilai tradisional yang terkadang sangat merugikan mereka tersebut.
Seperti praktik pembersihan seksual di mana gadis-gadis muda di negara-negara seperti Malawi, Kenya dan Uganda harus melakukan hubungan intim sebagai bagian dari ritual pembersihan jika mereka baru pertama kali menstruasi, atau melakukan aborsi atau juga baru kehilangan suaminya.
Baca: Bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya Diduga Diletakkan di Sekitar Pos Penjagaan
Baca: Mengurai 6 Fakta Mengerikan Bom Gereja, Meletus saat Suasana Ramai hingga Korban Tewas
Baca: Usai Letusan Bom, Seorang Perempuan dan Dua Anak Tergeletak di Depan Gereja Diduga Pelaku
Baca: Ibu dan Anaknya Berada di Gereja yang Dibom, Adi Sasono Dapatkan Pesan Ini
Baca: Satu Pelaku Bom Bunuh Diri yang Ledakkan Gereja Diduga Masih Berkeliaran di Surabaya
Baca: Bom Meledak di Parkiran GKI Jalan Diponegoro Surabaya, Seorang Perempuan Tewas

Dan tentu saja yang paling mengerikan adalah Mutilasi Organ Wanita (FGM) di mana organ kelamin wanita dipotong sebagai tanda bahwa mereka sudah dewasa.
Namun, ada juga ritual yang tak kalah mengerikannya yaitu ritual bernama leblouh yang biasanya terjadi di area rural di Mauritania, Sahara Barat dan Maroko selatan.
Baca: Lima Bulan Menikah, Tistha Nurma Bongkar Kelakuan Afif Kalla kepadanya
Baca: Jarang Terekspose, Inilah Parade Foto Menawannya Putri Sulung Tora Sudiro yang kian Dewasa
Baca: Melihat Sosok Napi Teroris yang Gorok Leher dan Injak Kepala Polisi, Khrisna Murti Unggah Fotonya
Baca: Bayi Lahir saat Ayahanda Gugur dalam Insiden di Mako Brimob, Ini Harapan Kadiv Humas Polri
Baca: Denny Siregar Tohok Fadli Zon, Harus Berapa Lagi Polisi yang Mati supaya . . .
Baca: Mengagetkan, Sudah Koma Kurun 4 Bulan, Mendadak Bangun setelah Dengarkan Lagu Ini
Baca: Wiranto Akhirnya Beberkan Bagaimana Kondisi Terkini Ahok di Penjara usai Insiden di Mako Brimob
Melansir dari Viral Thread, Leblouh merupakan proses mengerikan di mana gadis dipaksa untuk makan sejak umur lima tahun untuk menghadapi pernikahannya di masa depan.

Di Mauritania, wanita yang bertubuh besar dianggap lebih menarik dan lebih kaya dibanding wanita yang memiliki tubuh ramping dan dianggap tak layak untuk menikah.
Baca: Suka Mendadak Berubah Duka, Pernikahan Murid SD Batal Diganti Jadi Sunatan, Sang Ibu Pingsan
Baca: Menapaktilasi Kisah Annisa Trihapsari yang Menikah di Umur 16 Tahun dengan Cucu Soeharto
Baca: Viral, Tak Ada yang Masalah Dilihat Sepintas, Dekorasi Pernikahan Ini Ternyata Banyak Keanehan
Baca: Menyasar Gugatan HTI yang Ditolak, Faizal Assegaf Sebut Yusril Gagal Jadi Bapak Radikalis
Baca: Suka Mendadak Berubah Duka, Pernikahan Murid SD Batal Diganti Jadi Sunatan, Sang Ibu Pingsan
Baca: Menilik Sosok Pria Penyiram Bensin yang Membakar Kekasihnya Dellisa Ayu Hidup-hidup
Sayangnya, leblouh ini tetap dianggap sah di negara tersebut dan membuat korbannya tetap dipaksa untuk makan dengan jumlah yang sangat banyak dalam sehari.

Gadis-gadis yang menjadi korban dari tradisi mengerikan ini dikirim ke sebuah kamp penggemukan di mana mereka dipaksa untuk mengkonsumsi ribuan kalori per harinya.
Kamp-kamp ini biasanya dikelola oleh wanita tua yang biasa disebut "penggemuk."
Dalam sebuah interview dengan koresponden CNN Mohamed Yahya Abdul Wedoud, perempuan bernama Mariam Mint Ahmed membuka kisahnya tentang leblouh.

"Hal ini menjadi tanggung jawab kami sebagai generasi muda untuk menghentikan adat yang mengancam nyawa kami," ungkapnya.