Inilah Objek Wisata Bersejarah Air Mata Putri Tinambunan Berdarah Putih yang Perlu Anda Ketahui
Objek wisata bersejarah legenda eluh (air mata) boru (putri) Tinambunan di Delleng Simpon (Gunung Simpon)
TRIBUN-MEDAN.COM - Objek wisata bersejarah legenda eluh (air mata) boru (putri) Tinambunan di Delleng Simpon (Gunung Simpon), tepatnya di atas pegunungan Desa Sionom Hudon Julu, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang berbatasan dengan Kecamatan Sitali Urang Julu, Kabupaten Pakpak Bharat.
Kini objek wisata ini disepakati menjadi milik bersama kedua kabupaten bertetangga tersebut seiring dengan dilakukannya pendirian pilar tapal batas bagi kedua kabupaten itu pada tanggal 18 Oktober 2009 lalu.
Kisah eluh (air mata) ini dinyatakan nyata khusunya bagi para keturunan Simbolon tuan yang memiliki anak 7 di antaranya:
1. Simbuyakbuyak (pergi tanpa meninggalkan jejak karena tidak bertulang)
2. Tinambunan
3. Tumanggor
4. Maharaja
5. Pinayungan
6. Turuten
7. Nahampun
Ke tujuh anaknya yang awalnya dulu dilahirkan di Sionom Hudon, Kabupaten Humbang Hasundutan itu percaya bahwa terdapat bagian peninggalan dari kisah pernikahan yang berujung tragis.

Dahulu, tepatnya di Desa Sionom Hudon, sepasang suami istri memiliki seorang putri nan cantik dan menawan, yakni boru Tinambunan.
Boru Tinambunan ini memiliki darah putih.
Kecantikan yang dimilikinya pun tersebar ke seluruh penjuru desa sekitarnya hingga ke Pakpak Bharat.
Banyak lelaki yang sangat terpikat akan kecantikannya, namun si boru Tinambunan tetap menolak pinangan sejumlah lelaki dari berbagai penjuru desa tetangga.