Inilah Objek Wisata Bersejarah Air Mata Putri Tinambunan Berdarah Putih yang Perlu Anda Ketahui
Objek wisata bersejarah legenda eluh (air mata) boru (putri) Tinambunan di Delleng Simpon (Gunung Simpon)
Suatu hari, seorang pemuda dari keluarga raja yang kaya raya bermarga Berutu dari Pakpak Bharat datang meminang si boru Tinambunan.
Tanpa basa basi, si boru Tinambunan langsung menolak pinangan si Berutu.
Lantas, apakah pemuda kaya raya ini menyerah?
Tidak…, sebab ia kembali berusaha mencari celah bagaimana harus mendapatkan putri cantik rebutan pemuda desa tersebut.
Si berutu menantang si boru Tinambunan untuk berbalas pantun.
Dengan perjanjian, jika si boru Tinambunan kalah, maka ia harus bersedia menjadi istrinya.
Tantangan tersebut diterima si boru Tinambunan, sebab ia pintar berbalas pantun (dalam bahasa batak disebut Marhuling-huling assa).
Saat pertarungan itu, keduanya silih berganti melontarkan pantun dan saling menjawab satu sama lain.
Tidak ada yang menyerah.
Akibatnya, saat pertarungan adu ketangkasan pantun itu, tidak ada yang kalah dan yang menang.
Usai pertarungan itu, si boru Tinambunan mengungkapkan kepada si Berutu, bahwa dirinya telah menaruh cintanya kepada seorang pemuda miskin yang baik hati di desanya.
Siapa pemuda itu? Ia adalah Pariban kandungnya sendiri (anak dari adik perempuan bapaknya {Tinambunan} ).
Namun si Berutu tetap ngotot untuk meminangnya.
Trik lain pun dilakukan si Berutu.
Diam-diam, ia menemui ayah si putri Tinambunan cantik itu.