Ramadan 1439 H
Hukum Takbiran dan Lafal Bacaan Menyambut Hari Raya Idul Fitri
Umat muslim biasa menggelar malam takbiran untuk menyambut datangnya hari raya
TRIBUN-MEDAN.com - Umat muslim biasa menggelar malam takbiran untuk menyambut datangnya hari raya.
Takbiran di Indonesia merujuk pada aktivitas yang biasa dilakukan umat muslim untuk mengucapkan kalimat takbir (Allahu Akbar) secara bersama-sama.
Lebih spesifik lagi, aktivitas ini merujuk pada aktivitas perayaan mereka pada malam hari dalam menyambut datangnya Idul Fitri dan Idul Adha.
Oleh karena itu tidak ada larangan dalam bertakbir selama masih dalam batas kewajaran.
Karena dengan bertakbir itu seseorang akan ingat kepada keagungan Allah Sang Pencipta.
Baca: Deretan Fakta Mayat Linda Wati dalam Boks, Dibunuh di Rumah Pelaku lalu Ditaruh di Depan Musala
Baca: Bus Pengangkut 45 Orang Tamasya Masuk Jurang Kedalaman 15 Meter, Berikut Data Para Korban
Baca: 8 Oknum Brimob Pelaku Pengeroyokan dan Penusukan Serda Darma Aji Ditangkap Polisi, 3 Jadi Tersangka
Baca: Urai 4 Fakta Amien Rais yang Turun Gunung, Sikap Partai Amanat Nasional dan Tantangan pada Jokowi
Baca: Viral Pernyataan Amien Rais Tuhan Malu, Nadirsyah Hosen: Tuhan Dipaksa Menuruti Doanya
Baca: Deretan Kasus Orang Hilang yang Paling Menyeramkan dan Belum Terpecahkan Hingga Kini
Sesuai petunjuk aturan pembacaan takbir, ada dua macam takbir, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad.
Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam.
Seperti takbir di malam Idul Fitri dan Idul Adha.
Adapun takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu, seperti pembacaan takbir setiap selesai salat lima waktu selama Idul Adha dan hari tasyrik, 11,12 dan 13 dzulhijjah.
Berikut bacaan takbir secara lengkap yang dapat dilafalkan saat menyambut Idul Fitri :
فِرُون, وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن, وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن, لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه, صَدَق ُوَعْدَه, وَنَصَرَ عبْدَه, وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه, لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan ke Esa anNya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hambaNya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan ke Esa anNya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.
Baca: Tak Dinyana, Meski Tampak Sederhana Ternyata Syal Sarah Azhari Harganya Fantastis
Baca: Syahrini dan Nagita Sama-sama Pakai Sepatu Sneaker Seharga Satu Unit Sepeda Motor, Siapa yang Keren?
Baca: Hotman Paris Dipeluk Catherine Wilson, lalu Bilang Mimpi Gua Akhirnya Terkabul
Baca: Fahri Hamzah Bereaksi atas Orasi Agus Harimurti Yudhoyono, Jangan Mau Belok ke Isu Infrastruktur
Baca: 8 Potret yang Sempat Direkam Kamera sebelum Tragedi Nahas nan Mengerikan Itu Terjadi
Baca: Viral, hanya Sendiri Tumpangi Maskapai Garuda Indonesia, Ternyata bukan Orang Sembarangan
Namun sering juga pembacaan takbir secara singkat dan lebih umum :
اللهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
(Tribun Jogja/Hanin Fitria)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Lafal Bacaan dan Hukum Takbiran Menyambut Idul Fitri