21.000 Warga Medan Belum Terdaftar sebagai Peserta, Ini yang Dilakukan BPJS Kesehatan Setempat
angka tersebut terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui fungsi dari program JKN-KIS.
Penulis: Muhammad Nasrul |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Muhammad Nasrul
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Masyarakat Kota Medan ternyata masih banyak yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Medan Ratna Dewi Ningsih, saat menggelar sosialisasi program JKN-KIS kepada pengemudi becak bermotor, di Aula Radio Republik Indonesia (RRI), Jalan Gatot Subroto, Medan, Rabu (18/7/2018).
Menurutnya, angka tersebut terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang belum mengetahui fungsi dari program JKN-KIS.
Untuk itu, pihaknya mengaku akan rutin menggelar sosialisasi. Terutama bagi kalangan masyarakat dengan taraf ekonomi menengah ke bawah.
"Setelah tukang becak, dalam waktu dekat kita akan mengundang para pedagang di pasar tradisional dengan sosialisasi yang sama, namun masih belum pas waktunya, melihat kesibukan para pedagang pedagang," ujar Ratna.
Selain melakukan sosialisasi, ia mengungkapkan pihaknya juga telah membuat beberapa kader BPJS kesehatan untuk mempermudah masyarakat. Sehingga jika ada warga yang ingin mengetahui informasi seputar BPJS, tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor BPJS Kesehatan, yang terletak di Jalan Karya, Medan.
"Kader kita tersebar di seluruh kecamatan se-Kota Medan. Malah ada yang satu kecamatan terdapat dua kader untuk lebih mempermudah menjangkau masyarakat," ungkapnya.
Ia menyebutkan, dengan bantuan dari para kader yang diutus oleh pihak BPJS, dianggap membantu menjaring masyarakat yang belum memiliki bpjs.
Ia mengungkapkan, para kader sudah diberikan pembekalan secara rutin. Selain itu, mereka juga melakukan evaluasi untuk memberikan penjelasan regulasi-regulasi baru yang diusung oleh BPJS.
"Saya rasa, kader sangat banyak membantu ya, karena mereka bukan hanya dapat membantu mengurus kepesertaan, tapi masyarakat juga bisa membayar melalui mereka (kader)," katanya.
Meskipun begitu, ia mengatakan pihak BPJS tetap turun tangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Jadi tidak mengandalkan kader secara penuh. Selain itu, mereka juga ingin mengawasi kinerja kader, untuk menghindari adanya kader yang melakukan kecurangan atau tindakan yang melenceng.
"Kan mereka ini kader, kita juga tetap awasi, jika ketahuan ada yang pungli misalnya, lngsung kita diskualifikasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ratna Dewi Ningsih, mengatakan sengaja mengundang para pengemudi becak. Agar mereka lebih memahami pentingnya program kesehatan untuk masa depan.
"Tujuan kita karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui terkait program jaminan kesehatan ini, sehingga kita perlu lakukan sosialisasi," ujar Ratna.