Tumpak Hutabarat Penjual Kaus Asal Siantar yang Sudah Singgahi Destinasi Wisata di 20 Negara Eropa
Tumpak memiliki nama beken Siparjalang telah mengelilingi destinasi wisata di 34 provinsi di Indonesia dan 20 negara eropa dan asia.
Penulis: Tommy Simatupang |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Tamat dari jurusan fisika di Universitas Negeri Medan tahun 2011 dan memilih kelaur sebagai pekerja di organisasi non pemerintah tahun 2013, Tumpak Winmark Hutabarat memulai debut travelling yang serius.
Tumpak memiliki nama beken Siparjalang yang berarti penjelajah atau perantau dalam bahasa batak. Begitu juga teman dan follower instagramnya yang mencapai 10 ribu, lebih mengenal nama Siparjalang.
Ia telah mengelilingi destinasi wisata di 34 provinsi di Indonesia dan 20 negara eropa dan asia. Mahir berbahasa Inggris menjadi modal utama memudahkan langkah untuk mengunjungi daerah-daerah yang menarik.
Baginya, travelling bukan sekadar melancong, berfoto, lalu upload di media sosial. Travelling lebih sebagai bentuk dorongan kegelisahan atas rasa penasaran. Hobinya membaca buku tentang kondisi di luar negeri membuatnya tertantang untuk melihat lebih nyata.
"Aku suka membaca tentang Jerman sejak SMA. Aku membaca Jerman dengan kekuatan industri dan menghancurkan demokrasi. Dari situ (travelling) aku mencari tahu kebenarannya. Jadi ini sebagai bentuk dorongan kegelisahan,"ujarnya saat berbincang dengan www.tribun-medan.com di rumah kreatifitas "The W House" Siantar, Senin (3/9/2018).
Berbagai negara seperti Belanda, Jerman, Turki, Ceko, Slovakia, Austria, China, Mongolia, Nepal, Pakistan, dan seluruh negara Asia Tenggara telah dijalaninya. Bahkan, anak pertama kelahiran 5 Mei 1988 ini mengabadikannya dalam bentuk vlog.
Terungkap Peran Ahok di Balik Sukses Asian Games 2018, Buah Kenekatan!
Merasa Diancam dan Diintimidasi, Ustaz Abdul Somad (UAS) Batalkan Pengajian di Beberapa Daerah
Siparjalang yang merupakan anak dari seorang guru mewujudkan impian travelling dengan menabung penghasilannya dari berjualan kaus, hasil menulis di media masa, juri, narasumber, dan moderator. Pria yang aktif di kelompok studi di kampus ini sempat dua kali menerima beasiswa belajar di luar negeri.
Hotman Paris Hadiri Acara Adat Batak dan Peluk Istri Dapat Komentar Warganet, Lihat Videonya. .
Keberatan Ali Mochtar Ngabalin jadi Marga Nasution, Ketua Ikanas Medan: Kalau Perlu Dibatalkan
"Aku bisa saja miskin, tapi tidak lagi pengetahuan dan pengalaman. Motoku itu, lebih baik miskin tapi pernah kemana-mana dari pada kaya tidak pernah kemana-mana,"sebutnya.
Kedisiplinan Taurus Menghasilkan Pujian, Pisces Harimu Dipenuhi dengan Canda Tawa
Gunakan Topi dan Sepatu Kets, Presiden Jokowi Hadiri Apel Siaga NTB Bangun Kembali
Menurutnya, travelling itu berbicara tentang prespektif atau cara pandang. Melihat hal baru dan berbeda dari negara asal, kata Siparjalang dapat menambah khazanah wawasan berpikir.
4 Alasan Jaring Cantrang Dilarang Digunakan untuk Menangkap Ikan
Polisi Air Polda Sumut Tangkap Nelayan Pengguna Cantrang di 3 Lokasi
"Cara pandang kita berubah saat travelling. Hal-hal baru itu hanya didapat dari travelling,"ujarnya sembari mengungkapkan aktif di seni pertunjukan seperti teater dan film.
Selain itu, seorang traveller harus mampu menjadi duta di negera yang dikunjungi. Maka, langkah awalnya yakni mengelilingi seluruh Indonesia.
Rayakan Kelulusan Putranya dengan Melepas Ular di Taman, Pria Ini Berurusan dengan Polisi
Punya Buku Mimpi
Jelajah merupakan satu dari sekian banyak mimpinya. Namun lelaki nyentrik ini punya mimpi besar yakni mewujudkan kreatifitas anak muda di Kota Siantar. Dalam daftar buku mimpinya, Siparjalang ingin mewujudkan Sintar sebagai gudangnya anak muda kreatif sehingga menjadi city branding.
"Dari kuliah aku punya buku mimpi. Apa saja yang ingin kubuat di Siantar ini,"ungkapnya.