Terjun Sebagai Aktivis HMI Sejak Mahasiswa Jadi Modal Hery Dani Sebagai Ketua KPU Binjai
Jadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) betul-betul menjadi modal utama bagi Hery Dani meniti karier di KPU
Penulis: Dedy Kurniawan |
Laporan Wartawan Tribun Medan / Dedy Kurniawan
TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Pengalaman dan jam terbang berorganisasi dan menjadi aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) betul-betul menjadi modal utama bagi Hery Dani meniti karier sebagai penyelenggara pemilihan umum.
Sejak 2013 Hery Dani menjabat Ketua KPU Kota Binjai hingga masa jabatan 2018.
Hery Dani menceritakan awal mula berkecimpung ssbagai penyenggara pemilu dilatari sebagai aktivis. Hery Dani masuk ke oraganisasi HMI semasa kuliah.
Dari sini Hery belajar banyak dan bergulat memahami mekanisme organisasi, kepemimpinan, bekerja dengan orang banyak, dan berinteraksi dengan berbagai elemen dan kalangan masyarakat.
"Pengalaman aktivis dan pemantau tenaga pemilu, kita waktu itu HMI satu-satunya organisasi yang serius dan fokus menyusun Draft RUU Politik. Hampir setiap hari kita membahas pasal per pasal, RDP ke DPR RI cuma kami yang punya draft yang diakui DPR," kata Hery Dani sembari menyatakan saat itu sedang menempuh jenjang magister, Kamis, (13/9/2018).
Ayah lima anak ini mengungkapkan modal besar berorganisasi lah kunci utama kariernya. Katanya, di HMI ia telah mengambil hikmah dari proses belajar sambil praktik ilmu teori semasa kuliah.
"Modal besar saya organisasi. Organisasi HMI memberi pengalaman koneksi salah satunya, pengalaman itu juga HMI belajar cara mengambil keputusan di organisasi HMI, juga tempat belajar rapat-rapat, mekanisme, aturan-aturan, dimana memanjen memajemen konflik ketika selisih pendapat," ungkapnya.
"Organisasi kan banyak orangnya, nah masuk ke penyelenggara pemilu KPU jadi lebih simple sudah rasnaya, macam pindah tempat saja. Apalagi kalau di KPU tidak ada orang-orang yang punya kepentingan partai. Kalau beda pandangan baru asyik, kalau beda kepentingan bari sulit, karena kPU harus steril Kepentingan.
KPU pasnya aktivis," tuturnya.
"KPU ini yang pas memang aktivis. Kalau gak aktivis gak siap mental. Apalagi KPU banyak menghadapi langsung partai dan elit dan masyarakat. Kalau gak punya background pengalaman organisasi pasti harus belajar lagi kan, nah itu kan lama," serunya.
Sejauh ini, Hery bersyukur pekerjaannya yeng sarat konflik berjalan lancar. Apalagi sebagai Ketua KPU yang bersinggungan banyak kepentingan punya potensi diintervensi hingga terror.
"Alhamdulillah gak pernah teror, karena kedepankan transparan, adil, serara dan apa adanya sehingga muncul kepercayaan dari peserta pemilu," ujarnya.
Pengalaman getir pahit yang paling dirasakanya adalah soal berbagi waktu dengan keluarga yang harus banyak ditoleri. Tak jarang keluarga di fase-fsse awal mengeluh atas kealfaan Hery bersama istri dan anak-anak tercintanya.
"Harus saya akui memang sulit bagi waktu buat keluarga. Tanggal merah saja kerja, bahkan lebaran gak libur. Kakak di rumah (istri) syukurnya sudah siap dengn resiko pekerjaan dan, sudah diberi pemahaman harus tidak mudik, awalnya gak terima tapi pelan-pelan mengerti," ungkapnya.
"Sesibuk-sibuknya kita kan harus luangkan diri buat keluarga, jadi ya sempatkan juga pas ada waktu betul-betul lenggang," pungkasnya.
Nama : Hery Dani
Tempat Tanggal Lahir : Binjai 6 Mei 1970
SMA Negeri 2 Binjai
Alumnus S1 Ekonomi UMA
S2 Lan Jakarta
Ketua KPU 2013-2018
Organisasi
Ketua Umum Kumpulan Remaja Masjid Binjai
Ketua Umum HMi Binjai-Langkat
KNPI Pusat