Viral Medsos

Sasar Itjima Ulama, Sudjiwo Tedjo Sebut Akan Terjadi Chaos Jika Ulama yang Datangi Pemimpin

Sudjiwo Tedjo mengatakan akan terjadi chaos bila ulama sudah bergabung dengan istana.

(TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)
Budayawan Sujiwo Tejo menjadi Keynote Speaker pada Parade Bahasa Nasional 2013 di Kampus Universitas Negeri Makassar. Kamis (10/10/2013). Kegiatan antar Perguruan Tinggi se Indonesia ini, mengambil tema "Perealisasian Hakikat Berbahasa, Sebuah Upaya Menemukan Identitas dan Martabat Bangsa" yang bertujuan untuk mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional yang saat ini tatanannya telah banyak berubah akibat sejumlah fenomena sosial. ((TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR)) 

TRIBUN-MEDAN.com-Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di TVOne, Selasa (18/9/2018) malam bertemakan "Ijtima Ulama II & HRS Dukung Prabowo Sandi: Perebutan Suara Umat Islam."

Narasumber yang dihadirkan dalam acara ini adalah tokoh-tokoh yang terlibat dalam Itjima Ulama baik yang berada di kubu Prabowo Subianto-Sandiaga maupun yang di kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

Beberapa pekerja seni juga turut hadir salah satunya Sudjiwo Tedjo yang menyampaikan pendapatnya soal dukungan Ijtima Ulama II kepada salah satu calon pasangan calon presiden.

Ia mengatakan bahwa akan terjadi chaos bila ulama sudah bergabung dengan istana.

Sudjiwo Tedjo mengutip dari teori pewayangan jawa dalam pakem goro-goro 'chaos' akan terjadi bila pandito minto pitulungane ratu, artinya kekacauan akan terjadi ketika rohaniawan meminta pertolongan/bergabung dengan pemimpin.

Kapitra Ampera Blak-blakan Soal Ijtima Ulama II: Ulama Kok Ngemis ke Umara

Respons Jokowi Gak Disangka, Ijtima Ulama Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019

 “Goro-goro chaos terjadi kalau pandito (rohaniawan, ulama) sudah bergabung dengan istana,” tutur Sudjiwo Tedjo

Sudjiwo Tedjo juga menjelaskan bahwa ulama atau rohaniawan boleh bergabung dengan istana dengan persyaratan istana/pemimpin yang datang kepada rohaniawan bukan ulama/rohaniawan yang bergabung dengan kekuasaan.

Hal ini dianalogikan oleh Sudjiwo Tedjo istana yang mencari ulama seperti tempayan yang didatangi dan ulama yang datang bergabung dengan istana seperti gayung yang dibawa.

“Boleh bergabung asal istananya yang mencari seperti tempayan kalau ga salah, bukan ulamanya seperti gayung yang datang ke kekuasaan,” jelas Sudjiwo Tedjo.

Sudjiwo Tedjo juga mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui ulama yang seperti tempayan yang didatangi’ berada di kubu Jokowi atau Prabowo.

"Saya tidak tahu ulama yang begitu apa yang di Pak jokowi apa yang di Pak prabowo,'’ tambahnya lagi.

Tapi, Sudjiwo mengatakan bahwa ulama yang memiliki pengaruh yang sangat tinggi di Indonesia adalah ulama yang menunjukkan jalan menuju Tuhan, bukan ulama tabligh yang menyiarkan agama.

Sudjiwo juga menambahkan ulama tabligh tidak terlalu berpengaruh.

"Ulama yang berpengaruh di Indonesia pak Karni adalah ulama yang menunjukkan jalan menuju Tuhan, bukan ulama tabligh, ulama tabligh mungkin dicium tangannya, sorry tapi ga terlalu berpengaruh,” tambahnya lagi.

Sebelumnya, baik kubu Jokowi dan Prabowo sama-sama mengklaim bahwa mereka didukung oleh para ulama.

Diwartakan Tribunnews.com pada Minggu (16/9/2018) berlangsung Ijtima Ulama II mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved