Kaget Gaji Gubernur Cuma Rp 8 Juta, Edy Rahmayadi: Saya Tak Peduli, Saya Mau Benahi Sumut
Edy Rahmayadi mengatakan, dirinya tidak mau-menau masalah gaji, dikarenakan berani meninggalkan jabatan saat menjadi TNI.
Penulis: Satia |
Laporan Wartawan Tribun Medan/Satia
TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN-Edy Rahmayadi tidak main-main dalam mengemban jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara. Dikarenakan dirinya mengaku tidak memanfaatkan gaji untuk bisa menjadi Sumut sebagai Provinsi yang bermartabat.
Prihal tersebut diucapkan dirinya, pada saat menghadiri acara silaturahmi dengan para awak media, di Aula Bina Graha, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (25/9/2018).
Seratusan awak media dari berbagai perusahaan hadir pada kesempatan temu sapa dengan Gubenur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara. Sekitar pukul 09.00 WIB kegiatan dimulai dan langsung mendengarkan kata sambutan oleh Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.
Edy Rahmayadi mengatakan, dalam mengemban jabatan saat ini, dirinya tidak mau-menau masalah gaji, dikarenakan berani meninggalkan jabatan saat menjadi TNI.
"Saya seharusnya mau meninggalkan jabatan Pangkostrad saya itu tahun 2020, tapi karena saya tau kalau lama di sana saya bakalan makin pusing. Dan saya mau balik ke Sumut dan membenahi semuanya, agar berubah menjadi lebih baik lagi. Dan baru tau saya kalau gaji jadi Gubernur itu ternyata hanya 8 juta, dan teman saya di Jakarta pun juga baru tau ternyata gaji hanya 8 juta, tapi saya tidak perdulikan, yang saya mau sekarang membenahi semuanya," ujar Edy Rahmayadi.
Edy Rahmayadi Buka-bukaan Kenapa Marah saat Wawancara Live di Kompas TV
Ulik Rahasia Ahok, Makin Kaya Meski di Penjara, Gak Disangka Harta Hotel & Aset Properti Lainnya
Pukuli Anggota TNI AU, Pemilik Toko PlayStation Tomb Raider Minta Maaf
Pangkostrad yang ditinggalkan seharunya baru pensiun pada tahun 2020, namun karena keinginannya untuk merubah Sumut, dirinya balik dan akan membenahi.
Terpilih jadi Anggota KPU Sumut, Herdensi Adnin Merasa Mendapat Tantangan Baru
Berteriak Sembari Menangis, Ibu Hamil Tuntut Gaji Honorer yang Belum Dibayar
Polrestabes Medan Ciduk Bandar Narkoba Desa Bangun Sari, Amankan 916,78 Gram Sabusabu
Namun, dirinya membuat para hadirin yang datang tertawa saat Edy Rahmayadi mengatakan, bahwa menjabat sebagai kepala daerah ternyata lebih pusing dan lebih sulit.
"Dulu waktu mau berhenti jadi Pangkostrad saya pusing juga, tetapi ternyata waktu menjabat sebagai Gubernur Sumatera ternyata lebih pusing sulit. Kalau gak percaya tanya dengan Ijeck dia pun sekarang semakin pusing," ujar Edy Rahmayadi yang disambut tawa oleh ratusan yang hadir.
Dirinya juga menyinggung terkait, baru lima hari mengemban jabatan sebagai kepala daerah, tetapi sudah di demo. Ia juga membuat para awak media yang hadir dengan ucapannya.
Berkat Layanan Google Street View Special Collect, Danau Toba Bisa Dinikmati Secara Virtual
Siap-siap Ada Kejutan untuk Cancer! Sagitarius Layak dapat Promosi Jabatan
Sutrisno Pangaribuan Sebut ada Gubernur Tukang Marah, Namun yang Disebut Otoriter tetap Jokowi
"Saya baru lima hari jadi gubernur tapi sudah di demo, yang demo para nelayan, dan saya juga tidak tau apa nelayan ini yang mau didemokan, kata pemakaian pukat trwal itu, saya juga tidak tau apa itu pukat trwal dan bagaimana cara pakainya. Memang di Jawa Tengah boleh pemakaiannya, langsung saya telpon itu KASAL di pusat, saya bilang, Yo Bro, itu bagaiman dengan permasalah pukat Trwal, saya gak tau itu, coba kau kasih tau dulu," ujarnya dan membuat tertawa tamu.
(Cr19/Tribun-Medan.com)