Breaking News

Berteriak Sembari Menangis, Ibu Hamil Tuntut Gaji Honorer yang Belum Dibayar

Kami minta gaji kami segera dibayarkan. Kalian (Anggota DPRD) punya anak dan istri kan? Kami juga butuh uang untuk memberi makan anak kami

Penulis: Tommy Simatupang |
Tribun Medan / Tommy Simatupang
Metta Pakpahan yang tengah hamil empat bulan melakukan aksi demo menuntut dibayarkan gaji selama lima bulan di depan Gedung DPRD Simalungun, Selasa (25/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Tmy Simatupang

TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Forum Guru Honorer dengan Forum Kesehatan Honorer menggelar aksi demo menuntut gaji yang tak dibayar selama lima bulan di depan Kantor Bupati Simalungun, Selasa (25/9/2018).

Massa guru mengenakan batik Korpri dan massa kesehatan mengenakan pakaian dinas kesehatan. Mereka memanggil Bupati Simalungun JR Saragih agar turun menemui massa pendemo.

Setelah dari Kantor Bupati, mereka berjalan menuju Gedung DPRD Simalungun. Massa yang berjumlah lebih dari 500 orang menyerukan anggota DPRD Simalungun pembohong. Karena hingga saat ini gaji mereka belum terealisasi.

Massa yang didominasi kaum perempuan ini juga turut hadir pemdemo yang tengah hamil empat bulan. Metta Pakpahan honorer Dinas Kesehatan Simalungun yang tengah hamil empat bulan berteriak di depan gedung DPRD Simalungun.

"Kami minta gaji kami segera dibayarkan. Kalian (Anggota DPRD) punya anak dan istri kan?. Kami juga butuh uang untuk memberi makan anak kami," ujarnya berteriak.

Edy Rahmayadi Buka-bukaan Kenapa Marah saat Wawancara Live di Kompas TV

Ulik Rahasia Ahok, Makin Kaya Meski di Penjara, Gak Disangka Harta Hotel & Aset Properti Lainnya

Pukuli Anggota TNI AU, Pemilik Toko PlayStation Tomb Raider Minta Maaf

Amatan tribun-medan.com, Metta berteriak sembari menangis di depan Gedung DPRD Simalungun. Ia tampak sesekali mengusap perutnya yang besar.

Kapolres Nias Selatan Pimpin Upacara Serah Terima Jabatan Kapolsek Pulau-pulau Batu

Dapat Paket Misterius dari Guangzhou China, Ketua Bawaslu Sebut Motif Penipuan Ekonomi

Selain itu, Ketua Foum Guru Honorer Simalungun Ganda Armando Silalahi menjelaskan anggota DPRD tidak memberikan solusi tentang nasib guru. Pasalnya, setelah pertemuan tanggal 3 September 2018, mereka belum menerima gaji.

Ganda Armando Silalahi juga menyinggung statetmen Sekda Simalungun Gideon Purba yang akan menghapus seluruh guru honorer. Bahkan, ia mengecam statemen "tebas" yang diucapkan Gideon Purba.

Siap-siap Ada Kejutan untuk Cancer!  Sagitarius Layak dapat Promosi Jabatan

Berkat Layanan Google Street View Special Collect, Danau Toba Bisa Dinikmati Secara Virtual 

Sutrisno Pangaribuan Sebut ada Gubernur Tukang Marah, Namun yang Disebut Otoriter tetap Jokowi

Tunggu Pelanggan di Warung Kopi, Dua Juru Tulis Togel Diringkus Polres Tanah Karo

Diketahui, Pemkab Simalungun mengalami krisis Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga tidak membayar gaji guru honorer dan Dinas Kesehatan sejak Juli hingga sekarang. Selain tidak membayar, Pemkab Simalungun mengeluarkan surat edaran menurunkan gaji dari Rp 2 juta menjadi Rp 1 juta per bulan.

Polrestabes Medan Ciduk Bandar Narkoba Desa Bangun Sari, Amankan  916,78 Gram Sabusabu

Dilarang Makan Durian, Wanita Ini Telepon Polisi dan Mengaku Diperkosa 

 Kombes Lilik Kecewa Bila Anggotanya Berhasil OTT Pejabat Pemerintahan yang Lakukan Pungli

(tmy/tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved