Banjir Bandang Madina

Rumahnya Rata Dihantam Banjir Bandang, Endang Sempat Punya Firasat Lewat Mimpi

Endang Sri Eni, ibu Tasya, satu di antara para murid madrasah yang berhasil selamat dari terjangan banjir, merasakan firasat sebelum bencana

Penulis: Tulus IT |
Tribun Medan / Nanda F. Batubara
Beberapa murid madrasah Desa Saladi, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, yang berhasil selamat dari terjangan air bah pada Jumat (12/10/2018) lalu. Saat ini, ratusan warga diungsikan ke Balai Naposo Nauli Bulung, Kelurahan Hutagodang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Selasa (16/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Nanda F. Batubara

TRIBUN-MEDAN.com, MANDAILING NATAL - Lima hari berlalu pascabanjir bandang yang menerjang Desa Muara Saladi, Ulu Pungkut, Mandailing Natal.

Bencana ini menewaskan 12 murid madrasah dan merusak 22 unit rumah warga. Termasuk bangunan sekolah dasar sekaligus madrasah di desa tersebut.

Saat ini, seluruh korban jiwa sudah dikemudikan secara massal. Meski demikian, peristiwa itu masih menyisahkan cerita tersendiri bagi warga desa.

Endang Sri Eni, ibu dari Tasya, satu di antara para murid madrasah yang berhasil selamat dari terjangan banjir, merasakan firasat sebelum bencana ini terjadi.

Istri dari Muhammad Amin Lubis ini pernah bermimpi kerumunan orang di suatu tempat. Mimpi itu dialaminya sekitar seminggu sebelum air bah meluluhlantakkan desa mereka.

"Kalau firasat mungkin ada ya," kata Endang saat ditemui di Posko Pengungsian Balai Naposo Nauli Bulung, Kelurahan Hutagodang, Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Selasa (16/10/2018).

Dua Pentolan 212 Ditolak di Manado, Akhirnya Disepakati Keduanya Angkat Kaki dari Bandara

Bos Lippo Billy Sindoro dan Bupati Bekasi Neneng Diciduk KPK, Suap Izin Meikarta Rp 13 Miliar

Gempa Hari Ini - Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,4 SR, Dirasakan di Banda Aceh dan Nagan Raya

"Sekitar seminggu sebelum banjir, saya pernah mimpi aneh. Saya mimpi ada banyak orang, ramai sekali, banyak orang kumpul-kumpul. Saya tidak tahu itu firasat atau bukan, tapi memang saya mimpi itu. Ternyata seminggu kemudian terjadi banjir," kata Endang.

Endang memang tidak kehilangan buah hatinya. Kedua putri dan seorang putranya selamat dari terjangan air bah. Namun, semua harta Endang ludes disapu banjir. Rumahnya rata dengan lumpur dan hantaman kayu-kayu.

"Yang kami punya saat ini hanya baju yang kami pakai. Semua ludes. Rumah rusak, semua hanyut," kata Endang.

Endang mengatakan, saat itu ia tengah berada di dalam rumahnya. Sedangkan sang suami baru saja siap mandi. Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari atas bukit. Dengan seketika gelombang air bercampur lumpur serta bebatuan dan kayu-kayu menghantam tiap bangunan yang dilewatinya.

Napi Sewa Sel Mewah Rp10 Juta Seminggu di Lapas Lubukpakam, Pakai Sandi Uang SPP

Ibunda Roro Fitria Meninggal Dunia, Inilah Permintaan Terakhir Sang Ibu hingga Roro Histeris

Saat itu, Endang bersama suaminya masih dapat menyelamatkan diri sebelum air menghancurkan rumahnya.

Setelah sadar banjir menerjang, Endang dan Amin langsung teringat dengan anak-anaknya yang sedang mengikuti pelajaran madrasah.

Dalam kondisi cemas, Endang dan suami langsung mencari mereka.

"Karena kuasa Tuhan, anak-anak saya masih selamat. Ada yang ditemukan di atas kayu yang hanyut," kata Endang.

Prakirawan BMKG Prediksi Siang dan Malam Ini Kota Medan Diguyur Hujan Lokal

Pejabat Perlindungan Hutan Kotanopan Sebut Banjir Bandang Madina Terjadi Secara Alami

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved