Detik-detik Dua Pria Dibakar Hidup-hidup setelah Direbut dari Kantor Polisi, Aparat tak Berdaya

"Semua orang harap waspada karena adanya wabah penculikan anak," tulis pesan yang menyebar dari satu telepon selular ke telepon selular.

Editor: Tariden Turnip
ENFOQUE
Penduduk mengacungkan telepon genggam untuk merekam saat Ricardo dan Alberto dibakar. 

HOAKS PENCULIK ANAK MAKAN KORBAN, DUA PRIA YANG SUDAH DIAMANKAN POLISI, DIREBUT MASSA DAN DIBAKAR HIDUP-HIDUP. POLISI TAK BERDAYA

//////

TRIBUN-MEDAN.COM - Berita bohong alias hoaks penculik anak menyebar lewat WhatsApp di sebuah kota kecil di Meksiko.

Terhasut hoaks ini, segerombolan orang membakar mati dua pria sebelum seorangpun memeriksa kebenarannya.

Pada tanggal 29 Agustus, tidak lama setelah tengah hari, Maura Cordero, pemilik sebuah toko seni dan pekerjaan tangan di sebuah kota kecil Acatlán, negara bagian Puebla, Meksiko tengah, melihat sekumpulan orang berkumpul di luar kantor polisi di sebelah tokonya.

Cordero, 75 tahun, mendekati pintu dan melihat ke luar. Puluhan orang berada di luar pos polisi di Reforma Street, di pusat kota dan kerumunan orang terus bertambah. Tidak lama kemudian jumlahnya menjadi lebih dari seratus orang.

Cordero tidak ingat apakah dia pernah melihat kerumunan orang seperti itu di Acatlán, kecuali saat peringatan peristiwa tertentu.

Ingin Menghemat Kuota Internetmu? Lakukan 5 Cara Berikut Ini

Ragam Zodiak yang Bisa Jadi Teman Bermuka Dua, Diam-diam Menusukmu dari Belakang

Kisah Ustaz Abdul Somad Kerja Nyambi kala Kuliah di Mesir, Emak: Berapa Utang Kau di Kairo?

Kini Kaya Raya dan Punya Rumah Mewah, Beginilah Penampakan Kontrakan Sederhana Denny Cagur Dulu

7 Kebiasaan Sepele dalam Kehidupan Sehari-hari yang Membuat Smartphone Mudah Rusak

Menilik Kerajaan Bisnis Keluarga Artis The Sungkar, Menyaingi Ketajiran Raffi Ahmad

Hotman Paris Ungkap Ritual Khusus Istri Tiap Pagi yang Bikin Dirinya Susah Berpaling

Dia melihat sebuah mobil polisi melintas tokonya, membawa dua pria ke penjara kecil. Mobil tersebut diikuti lebih banyak lagi orang dan semakin terdengar teriakan mereka menuduh kedua pria yang dibawa ke penjara tersebut sebagai penculik anak.

Dari balik pagar besi pintu masuk pos, polisi mengatakan kedua pria tersebut bukanlah penculik anak tetapi pelanggar hukum ringan. Polisi mengulangi perkataan tersebut berkali-kali, sementara kerumunan terus bertambah.

Ricardo Flores, 21 tahun, duduk di dalam kantor polisi. Dia tumbuh di luar Acatlán tetapi kemudian pindah ke Xalapa, kota sejauh 250 km arah timur laut, untuk mempelajari ilmu hukum.

Pamannya, Alberto Flores, seorang petani yang berumur 43 tahun, telah tinggal berpuluh-puluh tahun tinggal di sebuah masyarakat kecil di luar Acatlán.

Ricardo baru saja kembali ke Acatlán untuk mengunjungi keluarganya.

Murid SD Hamil dan Keguguran saat Jam Belajar, Terkuak Pelakunya Paman Sendiri Sejak 2017

Vicky Prasetyo Gerebek Rumah Angel Lelga, Bilang Ada Lelaki Lain di Kamar Sang Istri, Ini Videonya

8 Instansi Resmi Mengumumkan Hasil Tes SKD CPNS 2018, Cek di Sini Sekarang

8 Pengakuan HS Tersangka Pembunuhan Sadis Satu Keluarga, Sakit Hati Dibangunkan Pakai Kaki

Menilik Potret Mewah dan Asrinya Rumah Andika Kangen Band, Lihat Foto-fotonya

Menilik Potret Mewah dan Besarnya Rumah Muzdalifah, Mamah Dedeh sampai Kagum saat Berkunjung

Ragam Cuitan Lucu perihal Penggerebekan Vicky ke Kamar Angel Lelga, Netizen Soroti Kejanggalan Ini

Keduanya mengatakan mereka pergi ke pusat kota hari itu untuk membeli bahan bangunan guna menyelesaikan pembuatan beton sumur air.

Polisi mengatakan tidak terdapat bukti kedua pria itu melakukan kejahatan.

Adapun mereka dibawa ke pos karena "mengganggu ketertiban" setelah didatangi penduduk setempat.

Halaman
1234
Sumber: bbc
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved