Rumah Nenek Hilderia Diblokade Tembok Aspol, Wakapolres: Disuruh Kapolres Ditembok Semua

Wakapolres Simalungun Kompol Zulkarnain Pane memastikan tembok yang sudah dibangun tidak dapat dibongkar lagi.

Penulis: Tommy Simatupang |
TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG
Elsa Purba cucu dari Hilderia Samosir melangkah melompati tembok dengan bantuan tangga agar dapat masuk ke rumahnya di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Sinatupang

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Wakapolres Simalungun Kompol Zulkarnain Pane memastikan tembok yang sudah dibangun tidak dapat dibongkar lagi. 

Padahal, tembok tersebut menutup akses jalan dua rumah di belakang Asrama Polisi Polres Simalungun.

"Oh gak bisa lagi. disuruh kapolres ditembok semua. Sudah dikasih solusi 2017 untuk pindah. Dikasih uang untuk pindah," katanya, Kamis (29/11/2018).

Kompol Zulkarnain memastikan dua rumah tersebut bukan aset Polres Simalungun

Ia mengatakan rumah tersebut melanggar daerah aliran sungai (DAS).

Karena alasan DAS, Kata Kompol Zulkarnain sudah meminta kepada pemilik rumah untuk pindah atau mengosongkan rumah.

"Kan itu tanah DAS. itu kan dibelakang sungai. Udah dikasih alternatif sama Kapolres sejak tahun 2017,"katanya.

Kata Kompol Zulkarnain sejak adanya dua rumah dibelakang itu yang ditempati oleh janda tua, perempuan paruh baya, dan perempuan berusia 13 tahun sering terjadi kehilangan sepeda motor. 

Hilderia Samosir dari balik tembok berbicara dengan warga di rumahnya yang terkepung tembok di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018).
Hilderia Samosir dari balik tembok berbicara dengan warga di rumahnya yang terkepung tembok di Jalan Pabrik Kertas, Kelurahan Siopat Suhu, Kota Siantar, Kamis (29/11/2018). (TRIBUN MEDAN/TOMMY SIMATUPANG)

Ia menyarankan untuk mewancarai anggota kepolisian di Asrama Polisi tentang keberadaan dua rumah itu.

"Peraturan dari kapolri harus ditutup. gak bisa keluar. Ini kan untuk pengamanan. Udah situ, sepeda motor hilang. tanya aja sama orang asrama, rusuh itu,"katanya.

Saat disinggung apakah ada memediasi tetangga untuk membuka akses agar ada jalan, Kompol Zulkarnain mengungkapkan ada perjanjian mereka yang tidak tertepati.

"Kan gini ada perjanjian mereka untuk membuka jalan, tetapi gak mau ibu itu. Lalu, ditembok lah yang disamping,"katanya.

Diketahui, dua unit rumah yang berada di belakang Asrama Polisi (Aspol) Polres Simalungun terkepung tembok setinggi dua meter. Dua rumah itu dikelilingi tembok Aspol dan Tembok milik seorang warga. Sementara di sebelah rumah tersebut terdapat sungai.

Dua rumah tersebut ditempati oleh seorang nenek Hilderia Samosir (73), putrinya Sondang Julu Hutagalung (45), dan cucunya Elsa Purba (13). 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved