Himpunan Mahasiswa Islam Geruduk Kampus UMSU, Protes Soal Arogansi Petugas Keamanan
Dalam aksi tersebut, massa membawa spanduk yang bertuliskan 'pecat satpam pelaku kekerasan karena kampus lembaga pendidikan'.
TRIBUN-MEDAN.com-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam himpunan mahasiswa Islam (HMI) mengruduk kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Senin (18/2/2019).
Dalam aksi tersebut, massa membawa spanduk yang bertuliskan 'pecat satpam pelaku kekerasan karena kampus lembaga pendidikan'.
Informasi yang berhasil dihimpun, tujuan HMI melaksanakan aksi yakni untuk mempertanyakan dan menyampaikan sikap arogansi yang dilakukan satpam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara terhadap kader HMI.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator Aksi, Putra S Pratama, Hari ini, HMI cabang Medan kembali turun ke jalan untuk mengecam tindakan kriminalisasi dan arogansi yang dilakukan oleh satpam UMSU, terhadap HMI komisariat UMSU.
"Kami berharap ini tidak terjadi kembali. Kita berharap hari ini institusi pendidikan yang seharusnya menjadi instrumen pembebasan untuk membentuk suatu paradigma berpikir yang bebas terhadap mahasiswa nya hari ini. Dan itu tidak direalisasikan oleh UMSU sendiri. Kita tidak berharap aksi ini tidak terulang kembali," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Aturan tentang Ojek Online Terbit Maret, Ini 3 Hal Penting yang akan Diatur!
Berkunjung ke Wae Rebo, Desa Adat di Atas Awan di Manggarai Nusa Tenggara Timur
Oknum Polisi Tangkap Pemotor di Cikarang karena Lampu Depan, Korban Lain Bermunculan
Jika berkaca pada amanat Undang-undang 1945 pasal 28, sambung Putra, bahwa kebebasan berserikat, kebebasan pendapat serta kebebasan berekspresi yang seharusnya dapat kita akses seluas-luasnya untuk kita sampaikan di tempat umum. Namun UMSU telah mengangkangin itu.
"Kita berharap rektor universitas Muhammadiyah Sumatera Utara segera mengambil sikap. Segera meminta maaf terhadap kader HMI baik secara personal atau pun secara organisasi," kata Putra.
MTQ Kecamatan Sunggal ke-52 Resmi Dibuka Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars
Jokowi atau Prabowo, Inilah Pemenang Debat Kedua Capres 2019, dan Deretan Bisnis Prabowo Subianto
Polres Langkat Musnahkan 220 Kilogram Ganja Milik Pengendara Asal Cirebon
Untuk langkah-langkah, sambung Putra, yang akan dilakukan jika hari ini tidak menanggapi sikap. Maka pihaknya akan terus mengawal ini dengan membuka konsilidasi dengan mahasiswa yang lain.
"Kita akan terus mengawal ini. Jika perlu kita akan membahas ini ke nasional," tegasnya.
Sebelumnya, saat aksi massa himpunan mahasiswa Islam Kota Medan sempat memanas diduga karena pihak kampus enggan memberikan izin atas bakar ban.
Inilah 6 Bisnis Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur
Guru Cantik Ini Rela Potong Rambut Indahnya demi Hentikan Perundungan di Sekolah
Aksi tolak-tolakan terjadi, namun bisa direlai oleh petugas kepolisian.
"Kawan-kawan jangan terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Satukan barisan kawan-kawan," ujar pria yang menggunakan toa.
Hari ini, sambung pria berbaju kaos mengecam aksi satpam yang melakukan tindakan kekerasan dengan semena-menanya.
"Sekali lagi kepada rektor universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Harus meminta maaf kepada kader HMI se-Indonesia yang mana telah terjadi penganiayaan yang dilakukan satpam kampus," ujarnya.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, salah seorang mahasiswa yang menyiramkan Pertalite ke ban bekas diduga menjadi pemacu keributan.
Api yang membakar ban tersebut sempat dipadamkan oleh pihak pengamanan kampus dengan menggunakan racun api.
Namun, massa kembali menghidupkan api dan terus menyampaikan orasinya.
Tidak berapa lama, massa HMI pun mulai membubarkan diri setelah api yang melalap ban bekas tersebut padam.
(MFT/tribun-medan.com)
