Pengamat Pemerintahan Berharap Gubernur Edy Pintar Mengalokasikan APBD untuk Pembangunan dan Hutang
Apalagi saat ini diketahui bahwa Edy Rahmayadi mengucapkan APBD 2019 semuanya untuk membayarkan utang kepada Kabupaten/kota di Sumut.
Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN.com-Pengamat Pemerintahan Dadang Dermawan mengatakan, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi harus pintar-pintar mengalokasikan anggaran untuk membayarakan utang dan pembangunan selama dirinya memimpin.
Menurutnya plus atau minus dari masa kepemimpinan Gubernur sebelumnya pasti ada, yaitu kalau gak ditinggalkan pemerintahan dengan keadaan buruk atau keuangannya.
"Plus dan minus pasti ada. Gubernur harus pintar-pintar mengalokasikan dana tersebut," kata Dadang Dermawan.
Apalagi saat ini diketahui bahwa Edy Rahmayadi mengucapkan APBD 2019 semuanya untuk membayarakan utang kepada Kabupaten/kota di Sumut.
Dadang menilai, bahwa prihal ini seharunya mendapatkan tekanan atau desakan dari DPRD Sumut. Desakan bukan kepada Edy Rahmayadi tetapi kepada Gubernur sebelumya yang dianggap sudah lalai mengelola anggaran.
Detik-detik Pilot Terekam Tidur saat Terbangkan Pesawat Penuh Penumpang, TONTON VIDEONYA. .
Kontrak Pemain PSMS Belum Jelas, Syaiful Ramadhan Luangkan Waktu Jaga Istri Jelang Lahiran
Nonton Basket sampai ke Surabaya, Gisel Dekat dengan Pebasket Mantan Agnez Mo?
BPODT Targetkan 1 Juta Pengunjung Liburan ke Danau Toba di Tahun 2019
"Semua anggaran yang keluar dari DPRD dan mendapatkan persetujuan," ujarnya.
Dosen Fisip Universitas Sumatera Utara (USU) ini harus benar-benar pintar dalam mengolah seluruh anggaran tersebut. Jika dibayarkan utang semua juga tidak akan baik bagi pembangunan di Sumut. Kalau pembayaran utang terlalu banyak, bisa mengorbankan masyarakat, karena pembangunan lambat dilaksanakan.
"Sekarang bagaimana melihatnya, kalau anggaran banyak dibayarkan untuk utang, itu memang bukan kesalahan dari Edy Rahmayadi. Tetapi jangan rakyat yang menjadi korban dari pembayaran utang tersebut," ujarnya.
Bayi Perempuan Berusia Tiga Tahun Tewas Kelaparan karena Ditinggal Ibunya di Rumah
Sudah 20 Tahun Menikah Dikaruniai 3 Anak, Eh Ternyata Ketiga Anaknya Buah dari Perselingkuhan Istri
Juventus Berburu James Rodriguez untuk Gantikan Paulo Dybala yang Dirumorkan Hengkang
Ia meminta jangan sampai anggaran tahun 2019 ini digunakan untuk membayarakan seluruh utang, karena membuat pembangunan tersendat.
"Karena pelayanan menjadi minim karena pembangunan tersendat karena membayarkan utang," kata dia. Pemprov Sumut juga harus tegas mengambil keputusan, jangan terlalu lama membayarakan utang tersebut, karena akan membuat masalah pembangunan di tiap-tiap Kabupaten/kota.
Trobosan Baru Gubernur Edy, Gaji Guru Honorer Naik 100 Persen saat Pemprov Fokus Bayar Utang
Harga Saham Juventus Babak Belur setelah Dilibas Atletico Madrid di Liga Champions
"Pembayaran kepada kabupaten/kota itu sangat penting, jadi menurut saya secara konteksnya ini tidak masalah dibayarkan secara bertahap," ujarnya. Setiap ada kebijakan yang tidak sesuai dengan rencana pasti pembangunan akan terganggu.
Dadang menyebutkan, persoalan pemerintah lalu akan sangat menganggu Edy Rahmayadi dalam membangun Sumut. "Karena pembangunan akan terkendala dengan pembayaran utang ini," ujarnya.
Luke Shaw Biang Kerok Gagalnya Mohamed Salah Cetak Gol ke Gawang Manchester United
Ke depannya, pemerintah Sumut harus bisa memperbaiki citranya, jangan sampai terulang kembali apa yang sudah terjadi pada masa Gubernur sebelumnya. Pembayaran utang tersebut, kaya Dadang harus menggunakan metode yang bisa difungsikan tetapi tidak menyedot APBD terlalu banyak.
"Memang tergantung metode yang dipakai oleh pemerintah, dengan harapan tidak begitu banyak membayarkan atau menyedot semua anggaran untuk membayarkan utang," katanya.
(Cr19/Tribun-Medan.com)