Lama Jadi DPO, Polisi Akhirnya Ringkus Begal Sadis yang Buat Pedagang Mie Pangsit Tewas

Loei Wie Loen (66) warga Jalan Sungai Deli, yang meninggal dunia usai dibegal di Jalan MT Hariono, Kecamatan Medan Timur

Kolase Tribun Medan
Loei Wie Loen (66) tewas dibegal tepatnya di Jl. Madong Lubis dekat pasar beruang di Medan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Loei Wie Loen (66) warga Jalan Sungai Deli, yang meninggal dunia usai dibegal di Jalan MT Hariono, Kecamatan Medan Timur, berhasil diungkap oleh Pegasus Polrestabes Medan.

Loei Wie Loen ditemukan tewas di tepi Jalan pada Rabu (18/7/2018) lalu.

Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap Loei Wie Leon yang dilakukan oleh Muhammad Arif (37), Jefri Sitorus (Meninggal Dunia) dan Ramadhan Manalu alias M (36) masih dalam pencarian (DPO).

Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha, sebelumnya mengungkapkan, Jepri ditembak mati karena menyerang petugas yang membawanya saat melakukan pengembangan mencari barang bukti kejahatan pelaku.

"Tersangka terpaksa ditembak karena melukai personil. Personil kita mengalami luka sabetan senjata tajam di tangan kiri," kata Putu, Jumat (3/8/2018), lalu.

Pengungkapan kasus tersebut, sambung Putu, berawal setelah penyelidikan mereka atas laporan begal yang dialami oleh Helmina Romita Sipayung (30), warga Jalan Malaka Gang Saudara, Medan Perjuangan.

Baca: Kenakalan Siswa SMP Bikin 185 Order Fiktif, Ayahnya Kaget Didatangi Puluhan Ojol, Ini Kronologinya

Baca: Dor! Pelaku Begal Loei Wie Loen Pedagang Mie Pangsit Ditembak Mati Polisi

Pelaku begal di MT Hariyanto diamankan petugas, Rabu (27/3/2019).
Pelaku begal di MT Hariyanto diamankan petugas, Rabu (27/3/2019). (Dok Polrestabes Medan)

Helmina yang berprofesi sebagai guru ini dijambret ketika menumpangi ojek online saat melintas di Jalan Candi Biara, Petisah Tengah atau di belakang Hotel Adi Mulia, (24/7/2018) lalu.

Saat itu, pelaku yang menggasak tas korban menyebabkan korban terjatuh dari atas boncengan sepeda motor.

Kejadian ini kemudian dilaporkan ke polisi yang kemudian melakukan penyelidikan.

Baca: Sosok Wanita Berparas Cantik di Balik Speaker Lampu Merah: Makan Dulu Es Krimnya ya Bang. .

Sekitar lima hari kemudian, sambung Putu, mereka berhasil menemukan sebuah HP milik Helmina yang digasak pelaku.

"HP merek Oppo itu ternyata telah berpindah tangan ke seorang perempuan bernama Fauziah. Fauziah yang kami interogasi, mengaku bahwa HP itu ia beli dari tersangka Muhammad Arif seharga Rp 1 juta. Polisi pun mengejar Arif, yang kemudian diringkus tak lama berselang," kata kasat Reskrim Polrestabes Medan.

Pelaku Arif mengaku, sudah sering melakukan aksi penjambretan bersama Jepri Sitorus.

"Sering beraksi bersama Jepri Sitorus," ujarnya.

Untuk Jepri, diamankan pihak kepolisian di Jalan Balaikota. Jepri kemudian ditembak polisi di dada karena menurut polisi, ia menyerang polisi saat pengembangan.

Baca: Video Saat Ayah Bertarung dengan Ular Berbisa Mematikan untuk Selamatkan Istri dan Anak

Kelompok ini menurut Putu, kelompok yang cukup sadis.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved