Lamaran Ditolak karena Pria Cuma Bawa Uang Panaik Rp 10 Juta, Sang Perempuan Tewas Minum Racun
Kisah cinta yang terganjal uang adat terjadi di Sulsel. Seorang perempuan berinisial C memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun.
TRIBUN MEDAN.com - Kisah cinta yang terganjal uang adat terjadi di Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Seorang perempuan berinisial C (31) memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara minum racun. Pasalnya, ia tak bisa menerima keputusan keluarganya sendiri yang menolak lamaran sang kekasih, Ramli (37).
Penolakan lamaran itu disebabkan nominal uang yang diberikan Ramli tak sesuai dengan jumlah yang diminta keluarga C.
Adapun uang yang diserahkan Ramli sebesar Rp 10 juta. Sedangkan keluarga C minta Rp 15 juta.
Baca: 12 Tahun Tak Bisa Bicara, Ternyata Ada Koin yang Tersangkut di Tenggorokan Wanita ini tanpa Disadari
Baca: Akhirnya Terkuak Bukti Baru Isi Chatting Rey Utami ke Barbie Kumalasari, Ide Bikin Video di Youtube
Baca: Kubu Prabowo Masih Ngotot Gugat Pilpres, Ajukan Lagi Kasasi ke MA, Ini Respons Yusril Ihza
Pemberian uang atau “panaik” saat proses lamaran memang sudah menjadi tradisi bagi suku Bugis-Makassar. Sang pria dan keluarganya harus memberikan uang kepada gadis dan keluarga yang akan dilamarnya.
C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Sebelum meninggal, wanita 31 tahun ini sempat mendapat perawatan di Puskesmas Bangkala dan akan dirujuk ke Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle Takalar.
Namun nyawa perempuan C tidak tertolong karena terlambat dibawa ke rumah sakit rujukan.
Cerita C yang memutuskan bunuh diri setelah lamaran kekasihnya ditolak keluarganya, dibenarkan kerabat korban.
Ironisnya, keputusan C untuk menenggak racun berawal dari uang panaik yang diajukan kekasihnya tak disetujui pihak keluarga.
Baca: AHOK TERBARU - Vlog Ahok (BTP) Coba MRT, Berdiri di antara Penumpang, Harapannya pada Pemprov DKI
Baca: UPDATE Kasus Novel Baswedan - Jenderal Bintang 3 Diperiksa, Tim Pencari Fakta Sambangi Malang
"Awalnya dia dilamar sama pacarnya, sebelum bulan Ramadan dengan membawa uang panaik Rp 10 juta," kata kerabat korban yang enggan disebut namanya saat ditemui TribunJeneponto.com.
"Tapi ditolak oleh pihak keluarga karena mereka minta Rp 15 juta agar direstui pihak keluarga perempuan," tuturnya.
Akibat uang panaik kekasih ditolak, C kemudian nekat melakukan 'silariang' atau kawin lari dengan tinggal di rumah lelaki.
Saat sudah di rumah lelaki yang ingin menikahinya, pihak keluarga lelaki pun datang kembali ke rumah keluarga C untuk musyawarah.
Namun, permintaan itu tetap ditolak oleh keluarga C. Mereka bersikukuh mensyaratkan uang panaik sebesar Rp 15 juta.