Jokowi Kunjungi Wisata Sipinsur Humbahas, Inilah Sosok Arsitek yang Dibawanya, Kucurkan Rp 2,4 T
Ini Sosok Arsitek yang Akan Mengubah Wisata di Kawasan Danau Toba yang Dibawa Presiden Jokowi
Poles Kawasan Danau Toba, Jokowi Kucurkan Rp 2,4 Triliun, Ini Proyeknya, termasuk Tano Ponggol. Ini Sosok Arsitek yang Akan Mengubah Wisata di Kawasan Danau Toba.
/////
TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke tiga kabupaten di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara (Sumut), mulai hari ini, Senin (29/7/2019) hingga Rabu (31/7/2019).
Ketiga daerah tersebut yakni, Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Samosir.
Sesuai jadwal acara, Presiden Jokowi dan rombongan berada di Samosir “Negeri Indah Kepingan Surga” sejak Selasa sore sampai Rabu siang untuk meninjau sarana dan prasarana transportasi serta pariwisata di tujuh titik.
Presiden RI Joko Widodo tiba di Bandara Sisingamangaraja XII, Silangit Tapanuli Utara hari ini, Senin (29/7/2019) sekitar pukul 15.00WIB.
Jokowi langsung memulai perjalanan ke Kabupaten Humbang Hasundutan guna mengunjungi lokasi rencana pengembangan Quick Win Sipinsur Geosite di Desa Parulohan.
"Tiba di Bandar Udara Internasional Silangit sore ini untuk kunjungan kerja di Sumatra Utara. Dari bandara, saya langsung ke Kabupaten Humbang Hasundutan, mengunjungi lokasi rencana pengembangan Quick Win Sipinsur Geosite di Desa Parulohan, tempat saya dan Ibu Negara berdiri ini," tulis Jokowi pada akun Instagramnya.
Seperti yang diketahui Jokowi telah mencanangkan program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang menyasar lima destinasi, yaitu kawasan Danau Toba, Borobudur, Manado, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, yang mengoordinasi sektor pariwisata, langsung merespons cepat dengan membentuk tim berorientasi quick Win untuk mengakselerasi pengembangan potensi berbagai destinasi tersebut.
Tim ini bekerja pararel mendukung Badan Otorita Pariwisata yang sudah lebih dahulu ada di sejumlah destinasi tersebut.
Program ini melibatkan kolaborasi lintas kementerian/lembaga terkait, pemda sekitar kawasan Toba, serta peran komunitas lokal dalam hal ini BUMDes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk mengelola destinasi wisata.