Tolak Kenaikan BBM

Toko Di Medan Tutup Antisipasi Aksi Penolakan Kenaikan BBM

Aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM di Medan yang akan secara resmi berlaku pada 1 April 2012 ditanggapi serius oleh kalangan pengusaha pemilik

Laporan Wartawan Tribun Medan / Fahrizal Fahmi Daulay

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM di Medan yang akan secara resmi berlaku pada 1 April 2012 ditanggapi serius oleh kalangan pengusaha pemilik toko. Mereka menutup tempat usahanya itu untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan.

Termasuk di Jalan Jainul Arifin yang berada dekat Jalan Dipenogoro dimana konsentrasi massa pendemo berkumpul, Senin, (26/3/2012). Namun ada beberapa toko yang tidak menutup tempat usahanya seperti toko roti Clover Bake Soppe. Kendati demikian di tempat ini dijaga ketat seorang polisi Brimob yang memakai pakaian seragam.

Padahal aksi penolakan kenaikan BBM ini tidak seperti dugaan awal yang bakal mengerahkan massa secara besar-besaran. Pada pukul 13.00 Wib, massa pendemo sudah membubarkan diri untuk pulang kembali ke rumah masing-masing. Belum diketahui apakah mereka akan melakukan aksi lanjutan pada esoknya.

Berbeda halnya dengan beberapa toko yang ada di jalan S Parman, kebanyakan toko milik etnis keturunan Tionghoa menutup tempat usahanya.

Di Jalan ini seperti toko furniture Be Home juga tidak buka seperti biasanya. Pemilik toko ini hanya mengoperasikan usahanya dengan ponsel miliknya dari kediamannya, baik pengantaran barang atau terima order dari pelanggan.

Bahkan menurut penuturan seorang pengusaha perempuan tionghoa yang tidak ingin disebut namanya melarang anaknya bersekolah. Alasannya agar bisa mengantisipasi kerusuhan, "Takutlah kalau mereka sekolah, bagaimana kalau siang terjadi kemacetan total di jalan. Siapa yang menjemput mereka nanti," katanya. (riz/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved